OFF

Untuk sementara, saya akan berhenti menulis di duaMataduaTelinga ini. Huhuhu... maaf ya, daripada dianaktirikan, lebih baik dihentikan saja dulu *halah*. Untuk buku-buku yang akan/ telah/ sedang saya baca, bisa dicek di halaman Goodreads. Atau kunjungi rumah saya :D

Sampai jumpa entah kapan :p

"So many books, so little time."
Frank Zappa -

Blank Slate 2

[Buku 42, Komik 32]

Judul Asli [Akusaga 2]
Oleh [Aya Kanno]
Alih Bahasa [Sarah Nirmalasari K]
Editor [Binarti]
Penerbit [Elex Media Komputindo]
Tahun [2008]



"Aku akan pergi ke jalan di mana aku ingin jalan, aku tidak akan mengikuti siapa pun."
-Zen-

Ghost Only

[Buku 41, Komik 31]

Judul Asli [Ghost Only]
Oleh [Yui Shin]
Alih Bahasa [Lidwina Leung]
Editor [Marin Hermanto]
Penerbit [m&c]
Tahun [2008]


"Kau harus bangga pada dirimu sendiri."
-Renichi-

Momokan 1

[Buku 40, Komik 30]

Judul Asli [Momokan 1]
Oleh [Kikuno Shirakawa]
Alih Bahasa [Frisian Yuniardi]
Editor [Anni Pramudito]
Penerbit [m&c]
Tahun [2008]


"Kaing.. kaing!"
-Momo-

Si Momo ini lucu sekali!! :D

Skeleton in the Closet

[Buku 39, Komik 29]

Judul Asli [Skeleton in the Closet]
Oleh [Iwamoto Nao]
Alih Bahasa [Lidwina Leung]
Editor [Marin Hermanto]
Penerbit [m&c]
Tahun [2008]



"'Cinta' tak sekedar hal yang remeh temeh begitu."
-Nohana-

Neon Genesis Evangelion the Iron Maiden 2nd 1

[Buku 38, Komik 28]

Judul Asli [Neon Genesis Evangelion the Iron Maiden 2nd 1]
Oleh [Hayashi Fumino/ GAINAX.khara]
Alih Bahasa [Aji Yudistira]
Editor [Ardiatma Mardhika]
Penerbit [m&c]
Tahun [2008]


"Yang paling ditakuti manusia adalah kesepian"
-Kaoru-


NGE versi lain yang lebih ringan?

Your Long Hair in the Wind

[Buku 37, Komik 27]

Judul Asli [Midori no Kurokami]
Oleh [Karin Mochizuki]
Alih Bahasa [Maya Febrika]
Editor [Driartha Vera]
Penerbit [m&c]
Tahun [2008]


"Menolong dan ditolong seperti ini tidak terlalu buruk, kan?"
-Yasuaki, THE GIFT-

Chocolate Diary

[Buku 36, Komik 26]

Judul Asli [Chocolate Diary]
Oleh [Karin Mochizuki]
Alih Bahasa [Novita Wahid]
Editor [Yoke Yuliana]
Penerbit [m&c]
Tahun [2008]


"Langit jingga, apakah wanginya seperti mawar?"
-Yuzuri, DURI-

Piano Hutan 14

[Buku 35, Komik 25]

Judul Asli [Piano no Mori 14]
Oleh [Isshiki Makoto]
Alih Bahasa [Aulia Gusmanty]
Editor [Elfida]
Penerbit [Elex Media Komputindo]
Tahun [2008]


"Aku... dengan tanganku sendiri, sudah melahirkan lawan yang sangat kuat!" -Amamiya-

Soul Rescue 2

[Buku 34, Komik 24]

Judul Asli [Soul Rescue 2]
Oleh [Aya Kanno]
Alih Bahasa [Anita Pratama L]
Editor [Nia Ikasary]
Penerbit [Elex Media Komputindo]
Tahun [2008]



"Ternyata kita ini memang teman, ya..."
-Renji-

Claymore 11

[Buku 33, Komik 23]

Judul Asli [Claymore 11]
Oleh [Norihiko Yagi]
Alih Bahasa [Wismo Pribadi]
Editor [Nining]
Penerbit [Elex Media Komputindo]
Tahun [2008]



"Izinkan aku memakai nyawaku untuk kamu terakhir kali..."
-Jean-

Alive 4

[Buku 32, Komik 22]

Judul Asli [Alive 4]
Oleh [Tadashi Kawasima & Adachitoka]
Alih Bahasa [Alex Pribadi]
Editor [Marin Hermanto]
Penerbit [m&c]
Tahun [2008]


"Adakah nilai dalam kehidupan?"
-Katsumata-

Death Note 4

[Buku 31, Komik 21]

Judul Asli [Death Note 4]
Oleh [Tsugumi Ohba & Takeshi Obata]
Alih Bahasa [Frisian Yuniardi]
Editor [Sri Nurhayati]
Penerbit [m&c]
Tahun [2008]


"Ya, kalau aku bisa mengekang kebebasanku, aku bisa menang melawan ketakutanku pada Kira yang tersembunyi di dalam diriku." -Light Yagami-

Ronggeng Dukuh Paruk

[Buku 30, Fiksi 4]

Penulis [Ahmad Tohari]
Editor [-]
Penerbit [GPU]
Halaman [397]
Tahun [2003]
Sampul [Adi Permadi]




“Di belakangku Dukuh Paruk diam membisu. Namun segalanya masih utuh di sana: keramat Ki Secamenggala, kemelaratan, sumpah serapah, irama calung, dan seorang ronggeng.”
-Rasus, hal 107-

Story:
Dukuh Paruk adalah sebuah desa/dusun terpencil di Jawa Tengah. Dalam sebuah hasil wawancara yang pernah saya baca entah di mana (lupa^^), Dukuh Paruk ini benar-benar ada nyatanya, walau tentu saja nama sebenarnya bukan Dukuh Paruk (telah diganti demi menghormati privacy dusun tersebut).

Kehadiran seorang ronggeng setelah sekian lamanya, bernama Srintil, menghidupkan kembali Dukuh Paruk yang telah lama ‘mengering’. Dalam budaya mereka, ronggeng adalah seorang yang sangat dipuja dan dihormati. Dan menjadi ronggeng bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari. Alam lah yang memilih seseorang untuk menjadi ronggeng.

Bagi Dukuh Paruk, seorang ronggeng bukan hanya sekedar menari belaka, namun juga melayani setiap laki-laki yang ingin tidur dengannya. Begitu pula dengan Srintil. Karena hal tersebut adalah budaya di tempat tersebut. Setiap laki-laki berusaha untuk mendekati Srintil. Dan Setiap wanita berlomba melayaninya dan saling bersaing membanggakan suami mereka. Karena jika Srintil bersedia melayani suami mereka, hal itu merupakan suatu kebanggaan.

Srintil yang telah menjadi milik semua orang itu membuat rasa cemburu timbul di hati Rasus, teman bermainnya sejak kecil. Bagi Srintil pun, Rasus berbeda dari semua laki-laki yang ada di Dukuh Paruk. Rasus memiliki tempat tersendiri di hati ronggeng itu. Namun dalam satu kesempatan, Rasus memilih untuk meninggalkan Dukuh Paruk dan menjadi tentara.

Perginya Rasus membuat Srintil ingin meninggalkan dunia ronggeng. Ia mulai menolak setiap laki-laki yang ingin tidur dengannya. Demi mimpinya menjadi seorang istri dan ibu, Srintil kemudian mengasuh Goder anak Tampi, seorang warga Dukuh Paruk.

Dan Dukuh Paruk mulai resah akan kembali kehilangan kebanggaan mereka, seorang ronggeng.

Ayu thinks:
Ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah novel luar biasa yang kaya akan unsur budaya, sosial maupun politik. Penulis mencoba memotret salah satu sisi budaya Indonesia yang suram, lengkap dengan kelaparan dan kemiskinan yang diakibatkan oleh kebodohan masyarakatnya. Kejiwaan setiap karakternya tergali dengan baik. Bahkan pergantian point of view-nya sama sekali tidak mengganggu (saya).

Ronggeng Dukuh Paruk ini sebenarnya penyatuan dari trilogi Dukuh Paruk – Lintang Kemukus Dinihari – Jantera Bianglala. Dan saya tidak menyesal telat membaca buku ini, karena trilogi yang diterbitkan ulang dalam satu buku ini memasukkan kembali bagian-bagian yang ketika itu disensor.

Dan terusnya saya menunda-nunda untuk menyelesaikan buku ini (bukannya dihabiskan dalam sekali baca), mungkin adalah satu-satunya sebab kenapa saya memberi nilai empat (bukannya lima) dari lima bintang yang tersedia.