Paris Je T'aime

[tipe]
film, fiksi

[genre]
romance
[pemain]
Fanny Ardant, Juliette Binoche, Steve Buscemi, Sergio Castellitto, Willem Dafoe, Gerard Dipardieu, Marianne Faithfull, Ben Gazzara, Maggie Gyllenhaal, Bob Hoskins, Margo Martindale, Emily Mortimer, Nick Nolte, Catalina Sandino Moreno, Natalie Portman, Miranda Richardson, Gena Rowlands, Ludivine Sagnier, Rufus Sewell, Gaspard Ulliel, Elijah Wood, Leila Bekhti, Melchior Belson, Seydou Boro, Cyril Descours, Olga Kurylenko, Li Xin, Elias McConnel, Aisa Maigga, Yolande Moreau, Florence Muller, Bru
no Podalydes, Paul Putner, Barbet Schroeder,

[sutradara]
Olivier Assayas, Frederic Auburtin, Gerard Dipardieu, Gurinder Chadha, Sylvain Chomet, Joel & Ethan Coen, Isabel Coixet, Wes Craven, Alfonso Cuaron, Christopher Doyle, Richard Largavenese, Vincenzo Natali, Alexander Payne, Bruno Podalydes, Walter Salles, Daniela Thomas, Oliver Schmitz, Nobuhiro Suwa, Tom Tykwer, Gus Van Sant.

[penulis]Bruno Podalydès, Paul Mayeda Berges, Gurinder Chadha, Gus Van Sant, Joel & Ethan Coen, Walter Salles, Gabrielle Keng, Kathy Li, Christopher Doyle,Isabel Coixet, Nobuhiro Suwa, Sylvain Chomet, Alfonso Cuarón, Olivier Assayas, Oliver Schmitz, Richard LaGravenese, Vincenzo Natali, Wes Craven, Tom Tykwer, Gena Rowlands, Alexander Payne.

[tahun rilis]
2006-Perancis, 2007-Indonesia

[bahasa]
Perancis, Inggris, Cina, Spanyol

FIRST LOOK PICTURES


“Thomas Listen. Listen. There are times when life calls out for a change. A transition. Like the seasons. Our spring was wonderful, but summer is over now and we missed out on autumn. And now all of a sudden, it's cold, so cold that everything is freezing over. Our love fell asleep, and the snow took it by surprise. But if you fall asleep in the snow, you don't feel death coming. Take care.”

--Francine, Faubourg Saint-Denis--

Orang bilang Paris adalah kota yang penuh dengan para pencinta. Benarkah begitu? Mari kita coba buktikan dalam film ini.

Paris Je T’aime adalah kumpulan kisah pendek yang pertama kali ditayangkan dalam Cannes Film Festival, 18 Mei 2007 lalu. Film yang diperankan oleh para aktor asal Amerika, Inggris dan Perancis ini diarahkan oleh 21 sutradara dan menghasilkan 18 fragmen kisah cinta yang bersetting di kota Paris.

Saya tidak bisa menceritakan sinopsisnya, karena takut jadi spoiler secara kisah-kisah didalamnya sangat pendek dan hanya berupa fragmen^^. Namun, kisah-kisah di dalamnya adalah cinta dalam berbagai bentuk. Cinta antara wanita dan pria, cinta antara sesama jenis, cinta orang tua dan anaknya, cinta pengantin muda hingga cinta yang terungkap pada saat kematian. Kita akan dibawa menelusuri sudut-sudut Paris untuk mengungkap cinta-cinta di dalamnya.

Beberapa fragmen sulit saya mengerti, harus saya tonton ulang untuk mengerti maksud ceritanya. Namun secara keseluruhan film ini sangat menarik dan layak tonton.




Ada pun 18 fragmen tersebut adalah:

  • Montmartre
  • Quais de Seine
  • Le Marais
  • Tuileries
  • Loin du 16e
  • Porte de Choisy
  • Bastille
  • Place des Victoires
  • Tour Eiffel
  • Parc Monceau
  • Quartier des Enfants Rouges
  • Place des fêtes
  • Pigalle
  • Quartier de la Madeleine
  • Père-Lachaise
  • Faubourg Saint-Denis
  • Quartier Latin
  • 14e arrondissement

Be With You [Ima Ai Ni Yukimasu]

Takuji Ichikawa

[penerjemah] terry gallagher
[tipe]
novel, fiksi
[genre]
romance
[penerbit]
VIZ media
[tahun]
2006
[jumlah halaman]
263
[isbn]
978-1-4215-0762-0




“When the rainy season returns, I will come back to see how the two of you are getting along.”

--Mio--


Novel dari seorang penulis Jepang yang akhirnya saya miliki juga setelah sekian lamanya mencari.

Novel ini bercerita tentang Takumi yang hidup berdua dengan Yuji, anak laki-lakinya yang masih berumur enam tahun, karena Mio, istrinya, telah meninggal dunia. Takumi mengatakan pada Yuji bahwa Mio pergi ke planet bernama Archive, sebuah tempat dimana semua orang yang meninggal dunia pergi.

Suatu ketika di hari hujan, dalam perjalanan pulang, Takumi dan Yuji menemukan seorang perempuan yang mereka kenali sebagai Mio. Mio kembali dari kematiannya, setidaknya itulah anggapan Takumi. Tapi Mio kembali tanpa ingatan apa pun.

Percaya bahwa dirinya adalah istri Takumi dan ibu dari Yuji, mereka kembali hidup bertiga. Takumi dan Yuji merahasiakan pada Mio bahwa dirinya sempat meninggal sebelum kembali tanpa ingatan. Dan Yuji menganggap Mio kembali dari planet Archive, sementara Takumi percaya bahwa Mio yang ada di hadapannya sekarang adalah hantu.

Walau begitu Takumi tidak peduli. Yang ia pedulikan hanyalah Mio yang telah pulang dan kembali hidup bersama dengan dirinya dan Yuji. Seiring waktu Takumi mulai menemukan rahasia sebab kenapa hantu Mio muncul kembali di hadapannya dan Yuji.

Pertama kali saya mengenal cerita ini ialah melalui filmnya. Sinematografi-nya yang cantik dan halus serta ceritanya yang manis membuat saya penasaran dengan bukunya yang langsung saya cari-cari.

Novel ini sungguh khas cerita Jepang, mengalir halus tanpa letupan-letupan besar dengan setting tempat yang cantik. Dengan sedikit balutan fantasi, Be With You hadir dengan ending yang tidak mudah ditebak.

From Batavia With Love

Karla M. Nashar

[tipe] novel, fiksi
[genre] pop, chicklit
[penerbit] gagas media
[tahun] 2007
[jumlah halaman] vi + 298
[isbn] 979-780-178-0


“Masa depan mungkin hanya sebuah impian dari hari ini. Namun sepanjang apa pun hari ini, ia pasti akan berlalu dan berganti menjadi hari esok. Demikian juga dengan mimpi. Sesulit apa pun kita meraihnya, jika berusaha pasti akan berhasil pada akhirnya. Kamu harus percaya itu.”

--Pieter--


Ada yang sudah pernah menonton Kate and Leopold, film yang menceritakan sepasang kekasih yang berbeda zaman? Novel ini mengingatkan saya pada film tersebut. Tapi tentu saja keduanya berbeda. Pada Kate and Leopold, mereka terikat karena salah satu tokoh melompati ruang dan waktu. Sedangkan dalam novel ini mereka terhubung oleh ikatan batin akibat sebuah jiwa resah yang belum tenang.

Adalah Tara Medira, seorang gadis yatim piatu yang mendapat pekerjaan menjadi guide bagi sepasang pemerhati sejarah yang ingin mengadakan riset di kota Jakarta. Kunjungan mereka ke museum Fatahillah mengantarkan Tara pada serangkaian mimpi aneh yang menghubungkannya pada sosok masa lalu dalam penantian panjang-nya.

Dari mimpi-mimpinya, Tara mulai mengenal sosok tersebut. Ia adalah Pieter Van Reissen, seorang aristokrat Belanda yang mengunjungi Batavia pada tahun 1905. Pieter, tanpa sengaja, berulangkali bertemu dengan seorang gadis pribumi bernama Yasmin, yang kemudian berkembang menjadi cinta di antara keduanya.

Sayang, gadis pribumi dan pemuda aristokrat Belanda bukanlah pasangan yang tepat, sehingga orang-orang di sekitar mereka merenggut paksa cinta yang terlanjur tumbuh dengan kuat tersebut.

Hal tersebut membuat Pieter tak tenang dan terus menanti hingga saat kematiannya. Maka ia menjadi jiwa yang resah akibat penantiannya itu. Dan seratus tahun pun berlalu, saat itulah jiwa resah milik Pieter bertemu dengan Tara yang dianggapnya dapat menghentikan penantiannya tersebut.

Mengambil setting di Batavia dan sedikit daerah Buitenzorg (Bogor) pada tahun 1900-an, Karla menggambarkan dengan jelas dan detail keadaan dan situasi saat itu. Saya salut dengan survei keadaan Jakarta pada masa lalu tersebut. Karakter Pieter yang terus penasaran pada gadis yang ditemuinya, Yasmin si gadis pribumi yang cerdas serta rasa kesepian yang ada dalam diri Tara mampu tergambar dengan baik, membuat saya enjoy membayangkannya selama membaca novel ini.

Tapi, hingga pertengahan cerita belum juga tampak interaksi antara Tara dan jiwa Pieter yang saya tunggu-tunggu. Pun adegan penting saat keadaan sebenarnya antara Pieter dan Yasmin terungkap hanya diceritakan melalui mulut Pieter kepada Tara, padahal adegan tersebut adalah adegan penting yang menentukan jiwa Pieter untuk terus menanti.

Walau begitu, kisah hidup Pieter maupun Tara sangat menarik untuk ditelusuri. Novel ini menarik, terutama karena mengusung tema masa lalu yang saya sukai^^. Saya akan memberikan delapan setengah poin dari sepuluh poin yang ada^^.

Kintaholic

Primadonna Angela

[tipe] novel, fiksi
[genre] teenlit
[penerbit] GPU
[tahun] 2007
[jumlah halaman] 248
[isbn]
979-22-3205-2





“Cincin itu hanya benda. Bisa diartikan simbol ikatan atau hubungan, tapi nggak mesti begitu, kan? Tergantung manusianyalah yang menafsirkan cincin bermakna apa,”

--Yanik--

Kalau kamu diberi kesempatan ke Jepang dan berperan dalam sebuah drama bersama aktor idolamu lalu tinggal seatap dengan dirinya, apa reaksimu? Kalau saya, mungkin akan seperti Miki –kucing saya- membuka mulut ingin mengeong, tapi nggak keluar suara *lol*.

Hal yang bagi saya hanya sekedar mimpi itu (kecuali kalau Jun Matsumoto tiba-tiba mendapat ‘pencerahan’ untuk menelpon saya =P), terjadi pada Yanik Prativi.

Demi menggapai Kinta, aktor yang sedang populer di seluruh dunia, Yanik berusaha mati-matian. Belajar bahasa Jepang, menghitamkan kulitnya yang seputih salju itu karena –konon– Kinta suka dengan cewek berkulit coklat seperti Lietha, sahabatnya. Hingga bingung harus curhat pada siapa tentang perasaannya pada Kinta. Tadinya Yanik ingin bercerita Lietha, sahabat baiknya sekaligus orang yang sudah dianggap adik sendiri oleh Kinta, tapi ia tidak bisa. Masalahnya Lietha sangat membenci para Kintaholic –sebutan bagi para penggemar Kinta, padahal Yanik sendiri adalah Kintaholic sejati!

Setelah membaca semua novel mba’ Donna, saya menemukan ciri khas di dalamnya (telat!), yaitu selalu terdapat list tentang sesuatu hal dan kehidupan keluarga para tokoh harmonis dan menyenangkan. Untuk saya pribadi, hal tersebut sangat menghibur. Rasanya senang membayangkan keluarga-keluarga seharmonis mereka. Membaca list-list tersebut juga suatu kenikmatan tersendiri^^. Dan dalam novel ini, list-list itu melengkapi setiap bab-nya.

Suasana Jepang yang digambarkan juga sangat jelas dan membuat keinginan saya untuk pergi ke Jepang bertambah besar^^. Chemistry antara Kinta dan Yanik juga terbangun dengan baik di sini. Intinya adegan demi adegan mengalir lancar seperti biasanya. Bravo mba’ Donna! *wink*. Sayang ada satu adegan penting yang ‘hanya’ diletakkan dalam list, yaitu adegan.... ups, nanti jadi spoiler... adegan dimana Yanik menangis sekeras mungkin. Padahal saya ingin sekali ‘melihat’ adegan tersebut.

Kintaholic, selain adalah buku kedelapan yang telah terbit, juga merupakan sekuel dari Belanglicious. Walau merupakan sekuel, kedua novel ini dapat dibaca secara terpisah karena tokoh utama dalam kedua novel tersebut berbeda (Belanglicious adalah kisah Lietha, sahabat Yanik). Namun akan lebih baik kalau membacanya berurutan. Lebih mantap!^^

Nah, silahkan membaca Kintaholic.

Hanazakari no Kimitachi e


Cast:
Horikita Maki, Oguri Shun, Ikuta Toma, Kamikawa Takaya, Mizushima Hiro

Director:
Matsuda Hidetomo, Tsuzuki Junichi, Sato Genta

Screenwriter:
Muto Susumuware, Yamaura Masahiro

Original Story:
Nakajo Hisaya


Saya selalu penasaran pada film/drama yang diadaptasi dari manga. Biasanya saya akan mencari DVD/VCD-nya untuk saya nikmati, seperti halnya film yang judulnya lebih sering disingkat menjadi hanakimi ini. Hanakimi bercerita tentang kehidupan di sebuah sekolah berasrama khusus cowok.

Adalah Ashiya Mizuki, cewek yang tinggal di Amerika ini nekat pulang sendirian ke Jepang, menyamar sebagai cowok dan masuk ke Ohsaka Gakuen, sekolah berasrama khusus cowok. Semuanya demi mengejar cowok impiannya, Sano Izumi, seorang atlet lompat tinggi yang berhenti karena cedera di kakinya. Ashiya bertekad membuat Sano kembali menjadi atlet lompat tinggi.

Asrama Ohsaka Gakuen dibagi menjadi tiga sesuai dengan keahlian para siswa. Asrama satu diperuntukkan bagi mereka yang menyenangi martial arts. Asrama dua untuk mereka yang ahli dalam olah raga. Sementara asrama tiga adalah bagi mereka dalam bidang seni. Ashiya sempat diperebutkan oleh asrama satu dan tiga karena tersiar kabar bahwa dirinya jago lari cepat. Tapi tentu saja Ashiya memilih asrama dua tempat Sano berada.

Tapi diri Ashiya yang sebenarnya langsung ketahuan oleh dokter sekolah mereka yang gay, Umeda-sensei yang berbaik hati ikut merahasiakannya. Sejak itu Umeda-sensei menjadi tempat curhat Ashiya, terutama soal Sano^^.

Walau konflik utama adalah pengejaran Ashiya terhadap Sano, episode-episode hanakimi lebih banyak diwarnai oleh kehidupan di asrama mereka yang super kacau dan penuh persaingan terutama dari kepala asrama satu dan tiga^^.

Sebenarnya saya agak kecewa terhadap serial ini. Pertama, karena para pemerannya tidak mirip dengan para karakter di manga (walau mereka cukup bishounen juga =P). Kedua, ada beberapa tokoh yang dihilangkan dan beberapa tokoh baru (tidak ada dalam manga) yang cukup menganggu, seperti para cewek dari sister school mereka, Saint Blossom. Menurut saya, mereka nggak penting banget^^. Ketiga, karena pola yang nyaris selalu diulang tiap episode, yaitu persaingan ketiga asrama dalam memperebutkan hadiah yang dijanjikan kepala sekolah.

Namun serial hanakimi ini juga diwarnai tingkah-tingkah konyol dari para siswanya, mulai dari tingkah Kayashima saat mempraktekkan sixth sense-nya, Senri yang jatuh cinta pada Nanba-senpai, sampai Nakatsu yang menyadari dirinya menyukai Ashiya dan kebingungan sendiri, karena menyangka dirinya gay. Semua adegan komedi nan kocak tersebut mampu menutupi rasa kecewa saya yang sempat muncul.

Kalau kamu belum membaca manga-nya atau tidak terganggu dengan ketidakmiripan yang ada antara manga dan serialnya (seperti saya), dorama Hanakimi ini sangat menghibur dan layak ditonton (dikoleksi juga boleh;p).

Secret

Cast:
Jay Chou, Kwai Lun-Mei, Anthony Wong

Director:
Jay Chou

Story:
Jay Chou




"Follow the notes upon a journey. At first sight marks one's destiny. Once the voyage comes to an end. Return lies within hasty key”
--The Secret Manuscript--

Saya menonton film ini karena penasaran dengan debut Jay Chou sebagai sutradara dan penulis^^. Maka mulailah saya menontonnya...

Cerita berawal dari kedatangan Ye Xiang Lun untuk bersekolah di sekolah musik, tempat ayahnya mengajar. Saat sedang menyusuri gedung tua yang akan dihancurkan setelah kelulusan siswa tahun terakhir, Ye mendengar alunan piano yang dimainkan oleh Lu Xiao Yu.

Lu merahasiakan lagu itu saat Ye menanyakannya. Hal tersebut membuat keduanya semakin dekat dari hari ke hari. Kemisteriusan Lu tidak menghalangi Ye jatuh cinta padanya. Namun saat sebuah kesalahpahaman kecil terjadi, Lu menghilang. Ia kembali pada hari kelulusan dimana Ye berjanji akan memainkan lagu untuknya.

Namun Lu menghilang kembali. Untuk kedua kalinya Ye kehilangan sosok Lu. Ketika itulah keadaan sebenarnya tentang Lu mulai terbuka dan harus Ye terima.

Dan setelah selesai menonton, bertanyalah saya, benarkah ini hasil karya debut dari Jay Chou? ‘cause it’s look so cool! Saya berbicara tentang cinematography-nya di sini^^. Oke, saya memang tidak begitu mengerti tentang cinematography, tapi saya speechless saat melihatnya^^.

Sedangkan untuk akting, Jay Chou masih sama dengan aktingnya dalam film2 sebelumnya, walau lebih berekspresi *piss buat fans berat Jay Chou =P*. Pun pada awal cerita, kedekatan Lu dan Ye agak sedikit dipaksakan. Mungkin karena alurnya yang terasa melompat-lompat (semakin baik saat mendekati pertengahan cerita).

Pada akhirnya, saya akan mengutip ucapan wi2en untuk film ini: SECRET is a movie that's worth to watch!^^

LIFE

Cast:
Kitan
o Kii, Fukuda Saki, Hosoda Yoshihiko, Seki Megumi

Director:

Story:
Keiko Suenobu


Ada apa dengan kekerasan di sekolah? Kenapa hal itu selalu menjadi rahasia umum yang tidak pernah terselesaikan?

Mungkin karena itulah tema-tema kekerasan yang terjadi di sekolah selalu dapat menarik penonton untuk menyaksikan. Seperti dalam dorama yang diadaptasi dari manga berjudul sama ini.

Cerita dimulai ketika Ayumu yang masih SMP berjuang agar dapat diterima di SMA yang sama dengan Shii-chan, sahabatnya yang pintar. Tapi yang diterima di SMA favorite itu ternyata hanya Ayumu seorang. Shii-chan yang kecewa menyalahkan Ayumu dan mencoba bunuh diri.

Ayumu memulai tahun pertamanya di SMA dengan perasaan bersalah. Ia tidak ingin memiliki teman lagi. Tapi Manami, seorang teman sekelasnya mendekati Ayumu dan mengajaknya berteman.

Saat mengira bahwa ia dan Manami dapat menjadi sahabat, sebuah kesalahanpahaman yang melibatkan Katsumi – kekasih Manami, membuat Ayumu dibenci. Sejak saat itu Manami dan kelompoknya melakukan hal-hal buruk pada Ayumu, bahkan membuat seisi sekolah membencinya.

Tapi ada seorang yang tidak terpengaruh oleh Manami, yaitu Hatori. Gadis itu juga mendapat ejekan dari Manami dan kelompoknya. Tapi Hatori gadis yang kuat dan ia sama sekali tidak peduli pada sikap Manami. Terkadang, ia justru menguatkan Ayumu saat kebetulan mereka bertemu. Akhirnya Ayumu dan Hatori mulai berteman. Dan hal itu membuat Ayumu yang sempat ingin bunuh diri menjadi lebih kuat dan sanggup bertahan dari Manami dan kelompoknya.

Tapi apakah hal itu mampu menghentikan kekerasan yang dilakukan Manami? Apa yang dilakukan oleh pihak sekolah saat mereka mengetahuinya?

Dari cerita-cerita bertema bullying yang saya baca atau tonton, mungkin bullying di negara Jepanglah yang paling sadis hingga mampu membuat korbannya ingin bunuh diri. I wonder apakah hal itu juga terjadi dalam kehidupan nyata, karena sangatlah menyedihkan, apalagi jika pihak sekolah hanya menganggapnya sebagai kenakalan anak-anak.

Anyway, sikap hati-hati sangat diperlukan saat menonton dorama ini. Karena sejak episode awal, adegan kekerasan sudah ditunjukan. Salah-salah orang yang lagi stress – yang menonton – malah dapat inspirasi buruk untuk menyelesaikan masalahnya. Gawat, kan! Seperti seseorang yang langsung mencap bahwa dorama ini tidak lain hanya berisi kekerasan^^.

Padahal kalau kita ikuti hingga selesai, ada alasan kenapa anak-anak ini melakukan kekerasan, dan kenapa anak-anak yang menjadi korban hanya bisa diam tanpa melakukan apa pun. Bukan alasan yang dapat diterima sebagai sebab kekerasan itu terjadi, melainkan alasan yang seharusnya dapat dijadikan pelajaran agar hal tersebut tidak terjadi lagi. Kalimat terakhir ini saya tujukan untuk pihak sekolah dan orang tua yang hanya bisa saling menyalahkan saat sesuatu terjadi pada anak mereka.

XX

AR Arisandi

GPU, September 2007

216 hal.

979-22-3204-4






"Aku tak sabar menunggu hari saat kita bisa menghabiskan pagi dengan melihat anak-anak kita tumbuh dan menikmati senja dengan melihat matahari terbenam."
--XX--


Selama bertahun-tahun Liana selalu menerima SMS pernyataan cinta dari seseorang bernama XX. Liana tidak pernah tahu siapa orang itu hingga suatu hari ketika ia dan tiga orang sahabatnya serta suami-suami mereka berkumpul setelah sekian lama.

XX kembali mengirimkan SMS yang hanya diketahui oleh mereka yang datang pada pertemuan itu. Dan itu berarti kecurigaan menyempit pada suami-suami sahabatnya, karena hanya mereka laki-laki yang hadir pada saat itu.

Berpegang pada clue tersebut, mereka berempat mulai menyelidiki siapa sebenarnya XX. Namun hal ini justru memicu perselisihan-perselisihan pada rumah tangga ketiga sahabatnya yang memang terlihat rapuh.

Ketiga sahabatnya ingin terus membantu, tapi mereka tidak tahan pada kecemburuan terhadap suami-suami mereka yang selalu memuji Liana yang memang memiliki kecantikan luar biasa. Semakin bertambah petunjuk yang mereka dapat, semakin sahabat-sahabat Liana takut akan kehilangan suami mereka.

Membaca cerita dalam metro pop ini membuat saya teringat akan serial desperate housewive. Penuh intrik dan teka-teki. Yang menarik, novel ini justru diceritakan melalui sudut pandang salah satu dari sahabat Liana, sang masalah utama.

Buku ini menarik dan sama sekali tidak membosankan. Sepanjang kita menyusuri tiap halamannya, kita akan dibuat menebak-nebak siapa sebenarnya XX. Dan tidak semudah itu, karena semuanya memiliki motif untuk mendekati Liana, sang bunga di antara empat sahabat tersebut.