Kintaholic

Primadonna Angela

[tipe] novel, fiksi
[genre] teenlit
[penerbit] GPU
[tahun] 2007
[jumlah halaman] 248
[isbn]
979-22-3205-2





“Cincin itu hanya benda. Bisa diartikan simbol ikatan atau hubungan, tapi nggak mesti begitu, kan? Tergantung manusianyalah yang menafsirkan cincin bermakna apa,”

--Yanik--

Kalau kamu diberi kesempatan ke Jepang dan berperan dalam sebuah drama bersama aktor idolamu lalu tinggal seatap dengan dirinya, apa reaksimu? Kalau saya, mungkin akan seperti Miki –kucing saya- membuka mulut ingin mengeong, tapi nggak keluar suara *lol*.

Hal yang bagi saya hanya sekedar mimpi itu (kecuali kalau Jun Matsumoto tiba-tiba mendapat ‘pencerahan’ untuk menelpon saya =P), terjadi pada Yanik Prativi.

Demi menggapai Kinta, aktor yang sedang populer di seluruh dunia, Yanik berusaha mati-matian. Belajar bahasa Jepang, menghitamkan kulitnya yang seputih salju itu karena –konon– Kinta suka dengan cewek berkulit coklat seperti Lietha, sahabatnya. Hingga bingung harus curhat pada siapa tentang perasaannya pada Kinta. Tadinya Yanik ingin bercerita Lietha, sahabat baiknya sekaligus orang yang sudah dianggap adik sendiri oleh Kinta, tapi ia tidak bisa. Masalahnya Lietha sangat membenci para Kintaholic –sebutan bagi para penggemar Kinta, padahal Yanik sendiri adalah Kintaholic sejati!

Setelah membaca semua novel mba’ Donna, saya menemukan ciri khas di dalamnya (telat!), yaitu selalu terdapat list tentang sesuatu hal dan kehidupan keluarga para tokoh harmonis dan menyenangkan. Untuk saya pribadi, hal tersebut sangat menghibur. Rasanya senang membayangkan keluarga-keluarga seharmonis mereka. Membaca list-list tersebut juga suatu kenikmatan tersendiri^^. Dan dalam novel ini, list-list itu melengkapi setiap bab-nya.

Suasana Jepang yang digambarkan juga sangat jelas dan membuat keinginan saya untuk pergi ke Jepang bertambah besar^^. Chemistry antara Kinta dan Yanik juga terbangun dengan baik di sini. Intinya adegan demi adegan mengalir lancar seperti biasanya. Bravo mba’ Donna! *wink*. Sayang ada satu adegan penting yang ‘hanya’ diletakkan dalam list, yaitu adegan.... ups, nanti jadi spoiler... adegan dimana Yanik menangis sekeras mungkin. Padahal saya ingin sekali ‘melihat’ adegan tersebut.

Kintaholic, selain adalah buku kedelapan yang telah terbit, juga merupakan sekuel dari Belanglicious. Walau merupakan sekuel, kedua novel ini dapat dibaca secara terpisah karena tokoh utama dalam kedua novel tersebut berbeda (Belanglicious adalah kisah Lietha, sahabat Yanik). Namun akan lebih baik kalau membacanya berurutan. Lebih mantap!^^

Nah, silahkan membaca Kintaholic.

0 yang berbagi: