Horayy!!

Selamat tinggal 2007 :D

Selamat datang 2008!

Panah Patah Sangkuriang

Femmy Syahrani
[genre]
dongeng, legenda
[format]
paperback
[penerbit]
GPU
[tahun]
2003
[jumlah halaman]
120
[isbn]
979-22-0405-9







“Syarat yang harus kau penuhi adalah, sebelum fajar menyingsing kau harus membuat danau, lalu membangun kapal besar agar kita dapat melayari danau itu untuk berbulan madu.”

--Dayang Sumbi--

Sangkuriang tidak pernah melesatkan lebih dari satu anak panah setiap kali berburu. Semua karena busur dan anak panah pemberian Aki-nya yang sakti. Namun sejak Aki meninggal, kesaktian yang melekat pada panahnya tersebut perlahan meluntur, seiring dengan kondisi Emak –Dayang Sumbi– dan anjing kesayangannya –Tumang– yang juga menurun.

Satu hari satu anak panahnya tak sanggup membunuh kijang buruannya. Dan kesakitan yang dirasakan kijang itu turut dirasakan Sangkuriang.

Dayang Sumbi yang mendengar kisah Sangkuriang justru bersenang hati. Karena itu berarti kutukan Aki yang ditimpakan pada dirinya dan Tumang juga akan menghilang. Dengan segera Dayang Sumbi mengambil kitab milik Aki yang berisi ramuan penangkal kutukan dan menyuruh Sangkuriang mengambil hati hewan untuk melengkapi bahan ramuannya.

Namun keraguan Sangkuriang saat membidik mangsa buruannya justru membunuh Tumang. Atas permintaan Tumang sendiri, akhirnya Sangkuriang mengambil hati Tumang untuk diberikan pada Dayang Sumbi yang histeris saat mengetahui kematian anjingnya.

Sangkuriang yang merasa bersalah akhirnya pergi meninggalkan rumah.

Bertahun kemudian, Sangkuriang bertemu kembali dengan Dayang Sumbi yang sudah tak ia kenali rupanya. Dan Sangkuriang jatuh cinta pada Dayang Sumbi.

Kisah Sangkuriang adalah satu legenda ternama dari Jawa Barat yang menceritakan asal muasal Tangkuban Perahu.

Terinspirasi dari Disney yang meremake ulang dongeng-dongeng dunia, timbul keinginan penulis – mba’ Femmy – untuk menceritakan ulang dongeng rakyat Indonesia. Dan menurut saya mba’ Femmy berhasil membuat cerita rakyat yang tidak membosankan.

Bingung harus berkomentar apa^^, maka saya akan mengutip ucapan Sapardi Djoko Damono yang terdapat pada kover belakang: “Dengan cara bertutur demikian itu ia berhasil menggoda kita untuk, dengan penuh rasa ingin tahu, mengikuti bagian demi bagian sampai selesai, meskipun mungkin kita sudah pernah mendengar kisah itu.”

Bertanya atau Mati!

Isman H. Suryaman

[genre] komedi, nonfiksi
[format]
paperback
[penerbit]
GPU
[tahun]
2004
[jumlah halaman]
240
[isbn]
979-22-0950-6





“Untuk sering bertanya dan tidak sekedar menerima. Untuk tidak lupa bermain dengan otak kita. Dan untuk menemukan kegembiraan serta ketertarikan pad ahal-hal sederhana. Terutama karena hal-hal tersebut adalah bagian dari menikmati hidup. Dan hidup adalah kebalikan dari mati.”

--Isman--

Saya akhirnya mendapatkan buku ini, langsung dari penulisnya *Ups, sebenarnya melalui mba’ Donna, partner mas Isman=P.

Bertanya atau Mati! (BaM) adalah kumpulan esai tentang kehidupan. Kita dapat membacanya dari dua sisi. Sisi merenung dan sisi menghibur :)

Sisi merenung; karena sesungguhnya seluruh esai berbalut komedi yang ada dalam buku ini mengajak kita untuk merenung dan, tentu saja, bertanya. Mulai dari hal yang tampak remeh seperti ‘kenapa peuyeum dan kentongan dijual bersamaan?’ hingga sisi penting dari kehidupan keseharian kita. Bahkan terselip juga beberapa penjelasan ilmiah, yang salah satunya cukup sering disebut dalam lembaran-lembaran buku ini, yaitu si belalang. Dan membuat saya bertanya (Nah, saya jadi bertanya, kan?^^), apakah mas Isman penggemar belalang? =P.

Sisi menghibur; karena BaM –tidak mungkin tidak– akan membuat kita tertawa, mulai dari taraf tersenyum simpul hingga terbahak-bahak. Bahkan Miki –kucing saya– pun menatap bingung melihat saya terbahak sendirian sambil memegang BaM (mungkin dia pun terpengaruh buku ini, jadi ikut bertanya-tanya ,“Apakah majikan tersayang saya sudah gila?”)

BaM mengajak kita merenung, bercermin untuk instropeksi diri, namun tidak dengan cara mengerutkan kening.

Ulysses Moore: Pintu Waktu

Pierdomenico Baccalario

[penerjemah] Damaring Tyas Wulandari, S.Si
[genre]
petualangan, fantasi
[format]
hardcover
[penerbit]
Erlangga for Kids
[tahun]
2007
[jumlah halaman]
222
[isbn]
978-979-015-511-4






“While of four one will open by lot
Of four three the motto will show
Of four two mean death on the spot
And one of four will lead below”

Pengantarnya yang unik membuat saya memasukkan buku petualangan fantasi ini ke dalam kantong belanjaan saat di toko buku Gramedia.

Cerita berawal dari kepindahan keluarga Covenant dari kota London ke Kilmore Cove, daerah pesisir di Inggris. Mereka menempati rumah tua bernama Argo Manor yang dulu dimiliki oleh Ulysses Moore, seorang yang aneh dan nyentrik. Rumah tersebut sangat terkenal di Kilmore Cove.

Keluarga Covenant memiliki sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan bernama Jason dan Julia Covenant. Kalau Julia merasa kesal dengan kepindahannya ke daerah, maka Jason justru sebaliknya. Ia merasa dapat melakukan petualangan hebat di sini.

Satu hari, Rick Banner – teman baru si kembar – datang ke Argo Manor untuk menghabiskan waktu bersama Jason dan Julia. Rick sangat mengagumi dan penasaran pada Argo Manor. Itu sebabnya ia bersemangat saat Jason yang menganggap bahwa hantu Ulysses Moore gentayangan dalam Argo Manor mengajaknya berpetualang menelusuri rumah tua yang besar tersebut.

Julia yang tidak rela Jason dan Rick bersenang-senang sendiri, akhirnya mengikuti petualangan mereka. Hampir saja petualangan mereka sia-sia hingga Jason nyaris terjatuh dari tebing di belakang rumah. Saat bergelantungan di tebing tersebut, Jason menemukan sesuatu dalam lubang yang ia percayai sebagai gua.

Benda penemuan Jason membawa mereka berpetualang semakin dalam di Argo Manor, dan menemukan hal-hal menakjubkan yang harus mereka pecahkan bersama.

Buku pertama dari serial petualangan fantasi Ulysses Moore. Saya sangat berharap Erlangga menerbitkan buku selanjutnya. Dan hardcover juga, tentu saja^^.

Didukung ilustrasi yang indah oleh Iacopo Bruno, buku ini mengajak kita mengikuti petualangan tiga remaja tanggung tersebut. Dan sayang, harus berhenti sejenak untuk menunggu buku selanjutnya. Karena, saya lihat dari ending buku ini, Pintu Waktu adalah sebuah prolog dari keseluruhan petualangan yang akan dialami oleh si kembar Jason dan Julia serta Rick.

Kalau cepat-cepat membeli buku ini, bisa mengikuti kuis yang ada pada halaman belakang. Sayangnya hanya untuk anak kecil hingga remaja. Huks!

Stila-Aria.1 – Sahabat Laut

Sitta Karina
[genre]
pop, remaja
[format]
paperback
[penerbit]
Terrant Books
[tahun]
2007
[jumlah halaman]
337
[isbn]
979-3750-24-3





“Iya, nggak kalah canggih. Tapi alamnya juga jadi nggak kalah hancur. Sayang...”

--Aria--

Bekerja sama dengan WWF Indonesia, Sitta Karina mencoba mengajak remaja untuk peduli dengan lingkungan melalui novel terbarunya, Stila-Aria.

Stila-Aria dimaksudkan sebagai novel serial dengan Aria sebagai tokoh sentralnya. Pada buku pertamanya ini – Sahabat Laut – cerita dimulai dari kepindahan Aria ke tanah air setelah hidup di Amerika sejak berumur lima tahun.

Aria adalah cewek remaja yang kritis terhadap keadaan lingkungan. Ia sangat peduli pada lingkungan di tanah airnya –Indonesia– yang semakin lama semakin rusak. Sifatnya yang tegas dan unik tersebut membuatnya menjadi magnet dalam kelas barunya.

Dengan cepat ia bersahabat dengan dua cowok teman sekelasnya, Jamie – cowok peranakan Indonesia-Australia yang ‘terlalu’ sadar dengan wajah gantengnya, dan Musa yang sudah bosan menjadi bayang-bayang Jamie sejak TK. Ada juga Ayumi, sang kapten cheerleader, yang walau sering bersitegang, tetap berniat mengajak Aria masuk dalam eskul cheerleader pimpinannya.

Walau Aria selalu tampak ceria di sekolah, sebenarnya ia memiliki masalah dalam keluarganya yang tak pernah tinggal bersamanya hingga ia kembali ke Indonesia - yang mengingatkan saya pada komik Pop Corn. Tak ada seorang pun temannya yang tahu – termasuk Jamie dan Musa – tentang keadaannya hingga kedatangan seorang murid baru bernama Izar.

Sejujurnya, Stila-Aria kurang ‘nendang’ dibandingkan novel-novel Sitta sebelumnya (walau tak mengurangi minat saya untuk menyelesaikannya). Dengan ending yang ‘nanggung’ (mungkin memang dimaksudkan seperti itu), banyak hal yang tampak tidak selesai. Seperti tokoh Izar yang muncul belakangan dan memiliki peran penting dalam masalah Aria dengan masa lalunya, atau Soma yang muncul tiba-tiba dan tanpa kelanjutan. Pun chemistry antara Aria dan Adam yang kurang terlihat.

Lalu saya berpikir *halah*, mungkin karena novel ini bersambung (bukan serial dong, kalau begitu^^), maka para karakternya dibuat nanggung seperti itu.

Tapi tenanglah, hai para penggemar Sitta Karina! Novel ini jauh dari kata biasa. Gaya menulis Sitta Karina membuat novel ini berbeda dengan teenlit lainnya. Dan itulah yang saya suka darinya. Selain itu, Stila-Aria penuh dengan pesan moral untuk para pembacanya.

Sebagai salah satu penggemar Sitta Karina dan satu dari sekian manusia yang peduli dengan lingkungan, saya merekomendasikan novel ini untuk dibaca.

A Very Yuppy Wedding

Ika Natassa
[genre] pop, romance
[format]
paperback
[penerbit]
GPU
[tahun]
2007
[jumlah halaman]
288
[isbn]
979-22-3181-1







“This is not the feeling of wanting something that you can’t have. But having something that you can’t want.”
--Andrea--

Andrea, seorang bankir muda yang tengah sukses menuju puncak karirnya, padahal usianya belum lagi tigapuluh tahun. Seakan belum cukup sempurna. wanita karir yang super sibuk ini memiliki kekasih bernama Adjie – the most eligible bachelor in banking – yang berniat untuk menikahinya.

A puerrfectt life, eh?

Tampaknya tidak begitu bagi Andrea. Karena, baginya, menerima pinangan Adjie, berarti ia harus berpikir dua kali meneruskan karir cemerlangnya di kantor tempat mereka berdua bekerja saat ini, secara para karyawannya dilarang memiliki hubungan kekasih.

Tapi Andrea dan Adjie punya rencana. Mereka hanya tinggal menyembunyikannya hingga beberapa bulan ke depan – saat kontrak mereka berdua di kantor itu selesai. Waktu yang cukup bagi mereka untuk menyiapkan pernikahan sembari mencari kerja di tempat lain, karena mau tak mau salah satu dari mereka harus keluar dari kantor itu kalau tidak mau membayar denda 500 juta karena pelanggaran kontrak.

Semua tampak berjalan lancar, walaupun dengan sedikit ‘gangguan’ seperti rongrongan sang wedding planner serta keinginan calon mertua yang perfeksionis. Hingga semua ini tampak sia-sia, ketika Andrea harus menghadapi kemungkinan Adjie berselingkuh dengan rekan kerjanya yang baru.

Satu lagi kisah perempuan kota yang sukses tapi kurang mensyukuri hidup sempurnanya. Tapi bukan berarti buku ini tidak bagus^^. Novel ini menarik dan memberi saya pengetahuan tentang salah satu profesi di bank, karena penulis detail sekali menjabarkan kegiatan Andrea di kantornya.

Hanya ada satu hal yang kadang membuat saya menghela napas. Nama fashion brand terkenal. Mango dan ZARA. Bukan berarti saya tidak menyukai mereka (justru sebaliknya!), tapi kedua nama brand tersebut terlalu sering disebut dalam novel-novel pop, seakan tidak ada merk lain yang sama bekennya.

Tapi untunglah hal tersebut tidak mengganggu saya menikmati jalan cerita novel ini.

Paris Je T'aime

[tipe]
film, fiksi

[genre]
romance
[pemain]
Fanny Ardant, Juliette Binoche, Steve Buscemi, Sergio Castellitto, Willem Dafoe, Gerard Dipardieu, Marianne Faithfull, Ben Gazzara, Maggie Gyllenhaal, Bob Hoskins, Margo Martindale, Emily Mortimer, Nick Nolte, Catalina Sandino Moreno, Natalie Portman, Miranda Richardson, Gena Rowlands, Ludivine Sagnier, Rufus Sewell, Gaspard Ulliel, Elijah Wood, Leila Bekhti, Melchior Belson, Seydou Boro, Cyril Descours, Olga Kurylenko, Li Xin, Elias McConnel, Aisa Maigga, Yolande Moreau, Florence Muller, Bru
no Podalydes, Paul Putner, Barbet Schroeder,

[sutradara]
Olivier Assayas, Frederic Auburtin, Gerard Dipardieu, Gurinder Chadha, Sylvain Chomet, Joel & Ethan Coen, Isabel Coixet, Wes Craven, Alfonso Cuaron, Christopher Doyle, Richard Largavenese, Vincenzo Natali, Alexander Payne, Bruno Podalydes, Walter Salles, Daniela Thomas, Oliver Schmitz, Nobuhiro Suwa, Tom Tykwer, Gus Van Sant.

[penulis]Bruno Podalydès, Paul Mayeda Berges, Gurinder Chadha, Gus Van Sant, Joel & Ethan Coen, Walter Salles, Gabrielle Keng, Kathy Li, Christopher Doyle,Isabel Coixet, Nobuhiro Suwa, Sylvain Chomet, Alfonso Cuarón, Olivier Assayas, Oliver Schmitz, Richard LaGravenese, Vincenzo Natali, Wes Craven, Tom Tykwer, Gena Rowlands, Alexander Payne.

[tahun rilis]
2006-Perancis, 2007-Indonesia

[bahasa]
Perancis, Inggris, Cina, Spanyol

FIRST LOOK PICTURES


“Thomas Listen. Listen. There are times when life calls out for a change. A transition. Like the seasons. Our spring was wonderful, but summer is over now and we missed out on autumn. And now all of a sudden, it's cold, so cold that everything is freezing over. Our love fell asleep, and the snow took it by surprise. But if you fall asleep in the snow, you don't feel death coming. Take care.”

--Francine, Faubourg Saint-Denis--

Orang bilang Paris adalah kota yang penuh dengan para pencinta. Benarkah begitu? Mari kita coba buktikan dalam film ini.

Paris Je T’aime adalah kumpulan kisah pendek yang pertama kali ditayangkan dalam Cannes Film Festival, 18 Mei 2007 lalu. Film yang diperankan oleh para aktor asal Amerika, Inggris dan Perancis ini diarahkan oleh 21 sutradara dan menghasilkan 18 fragmen kisah cinta yang bersetting di kota Paris.

Saya tidak bisa menceritakan sinopsisnya, karena takut jadi spoiler secara kisah-kisah didalamnya sangat pendek dan hanya berupa fragmen^^. Namun, kisah-kisah di dalamnya adalah cinta dalam berbagai bentuk. Cinta antara wanita dan pria, cinta antara sesama jenis, cinta orang tua dan anaknya, cinta pengantin muda hingga cinta yang terungkap pada saat kematian. Kita akan dibawa menelusuri sudut-sudut Paris untuk mengungkap cinta-cinta di dalamnya.

Beberapa fragmen sulit saya mengerti, harus saya tonton ulang untuk mengerti maksud ceritanya. Namun secara keseluruhan film ini sangat menarik dan layak tonton.




Ada pun 18 fragmen tersebut adalah:

  • Montmartre
  • Quais de Seine
  • Le Marais
  • Tuileries
  • Loin du 16e
  • Porte de Choisy
  • Bastille
  • Place des Victoires
  • Tour Eiffel
  • Parc Monceau
  • Quartier des Enfants Rouges
  • Place des fêtes
  • Pigalle
  • Quartier de la Madeleine
  • Père-Lachaise
  • Faubourg Saint-Denis
  • Quartier Latin
  • 14e arrondissement

Be With You [Ima Ai Ni Yukimasu]

Takuji Ichikawa

[penerjemah] terry gallagher
[tipe]
novel, fiksi
[genre]
romance
[penerbit]
VIZ media
[tahun]
2006
[jumlah halaman]
263
[isbn]
978-1-4215-0762-0




“When the rainy season returns, I will come back to see how the two of you are getting along.”

--Mio--


Novel dari seorang penulis Jepang yang akhirnya saya miliki juga setelah sekian lamanya mencari.

Novel ini bercerita tentang Takumi yang hidup berdua dengan Yuji, anak laki-lakinya yang masih berumur enam tahun, karena Mio, istrinya, telah meninggal dunia. Takumi mengatakan pada Yuji bahwa Mio pergi ke planet bernama Archive, sebuah tempat dimana semua orang yang meninggal dunia pergi.

Suatu ketika di hari hujan, dalam perjalanan pulang, Takumi dan Yuji menemukan seorang perempuan yang mereka kenali sebagai Mio. Mio kembali dari kematiannya, setidaknya itulah anggapan Takumi. Tapi Mio kembali tanpa ingatan apa pun.

Percaya bahwa dirinya adalah istri Takumi dan ibu dari Yuji, mereka kembali hidup bertiga. Takumi dan Yuji merahasiakan pada Mio bahwa dirinya sempat meninggal sebelum kembali tanpa ingatan. Dan Yuji menganggap Mio kembali dari planet Archive, sementara Takumi percaya bahwa Mio yang ada di hadapannya sekarang adalah hantu.

Walau begitu Takumi tidak peduli. Yang ia pedulikan hanyalah Mio yang telah pulang dan kembali hidup bersama dengan dirinya dan Yuji. Seiring waktu Takumi mulai menemukan rahasia sebab kenapa hantu Mio muncul kembali di hadapannya dan Yuji.

Pertama kali saya mengenal cerita ini ialah melalui filmnya. Sinematografi-nya yang cantik dan halus serta ceritanya yang manis membuat saya penasaran dengan bukunya yang langsung saya cari-cari.

Novel ini sungguh khas cerita Jepang, mengalir halus tanpa letupan-letupan besar dengan setting tempat yang cantik. Dengan sedikit balutan fantasi, Be With You hadir dengan ending yang tidak mudah ditebak.

From Batavia With Love

Karla M. Nashar

[tipe] novel, fiksi
[genre] pop, chicklit
[penerbit] gagas media
[tahun] 2007
[jumlah halaman] vi + 298
[isbn] 979-780-178-0


“Masa depan mungkin hanya sebuah impian dari hari ini. Namun sepanjang apa pun hari ini, ia pasti akan berlalu dan berganti menjadi hari esok. Demikian juga dengan mimpi. Sesulit apa pun kita meraihnya, jika berusaha pasti akan berhasil pada akhirnya. Kamu harus percaya itu.”

--Pieter--


Ada yang sudah pernah menonton Kate and Leopold, film yang menceritakan sepasang kekasih yang berbeda zaman? Novel ini mengingatkan saya pada film tersebut. Tapi tentu saja keduanya berbeda. Pada Kate and Leopold, mereka terikat karena salah satu tokoh melompati ruang dan waktu. Sedangkan dalam novel ini mereka terhubung oleh ikatan batin akibat sebuah jiwa resah yang belum tenang.

Adalah Tara Medira, seorang gadis yatim piatu yang mendapat pekerjaan menjadi guide bagi sepasang pemerhati sejarah yang ingin mengadakan riset di kota Jakarta. Kunjungan mereka ke museum Fatahillah mengantarkan Tara pada serangkaian mimpi aneh yang menghubungkannya pada sosok masa lalu dalam penantian panjang-nya.

Dari mimpi-mimpinya, Tara mulai mengenal sosok tersebut. Ia adalah Pieter Van Reissen, seorang aristokrat Belanda yang mengunjungi Batavia pada tahun 1905. Pieter, tanpa sengaja, berulangkali bertemu dengan seorang gadis pribumi bernama Yasmin, yang kemudian berkembang menjadi cinta di antara keduanya.

Sayang, gadis pribumi dan pemuda aristokrat Belanda bukanlah pasangan yang tepat, sehingga orang-orang di sekitar mereka merenggut paksa cinta yang terlanjur tumbuh dengan kuat tersebut.

Hal tersebut membuat Pieter tak tenang dan terus menanti hingga saat kematiannya. Maka ia menjadi jiwa yang resah akibat penantiannya itu. Dan seratus tahun pun berlalu, saat itulah jiwa resah milik Pieter bertemu dengan Tara yang dianggapnya dapat menghentikan penantiannya tersebut.

Mengambil setting di Batavia dan sedikit daerah Buitenzorg (Bogor) pada tahun 1900-an, Karla menggambarkan dengan jelas dan detail keadaan dan situasi saat itu. Saya salut dengan survei keadaan Jakarta pada masa lalu tersebut. Karakter Pieter yang terus penasaran pada gadis yang ditemuinya, Yasmin si gadis pribumi yang cerdas serta rasa kesepian yang ada dalam diri Tara mampu tergambar dengan baik, membuat saya enjoy membayangkannya selama membaca novel ini.

Tapi, hingga pertengahan cerita belum juga tampak interaksi antara Tara dan jiwa Pieter yang saya tunggu-tunggu. Pun adegan penting saat keadaan sebenarnya antara Pieter dan Yasmin terungkap hanya diceritakan melalui mulut Pieter kepada Tara, padahal adegan tersebut adalah adegan penting yang menentukan jiwa Pieter untuk terus menanti.

Walau begitu, kisah hidup Pieter maupun Tara sangat menarik untuk ditelusuri. Novel ini menarik, terutama karena mengusung tema masa lalu yang saya sukai^^. Saya akan memberikan delapan setengah poin dari sepuluh poin yang ada^^.

Kintaholic

Primadonna Angela

[tipe] novel, fiksi
[genre] teenlit
[penerbit] GPU
[tahun] 2007
[jumlah halaman] 248
[isbn]
979-22-3205-2





“Cincin itu hanya benda. Bisa diartikan simbol ikatan atau hubungan, tapi nggak mesti begitu, kan? Tergantung manusianyalah yang menafsirkan cincin bermakna apa,”

--Yanik--

Kalau kamu diberi kesempatan ke Jepang dan berperan dalam sebuah drama bersama aktor idolamu lalu tinggal seatap dengan dirinya, apa reaksimu? Kalau saya, mungkin akan seperti Miki –kucing saya- membuka mulut ingin mengeong, tapi nggak keluar suara *lol*.

Hal yang bagi saya hanya sekedar mimpi itu (kecuali kalau Jun Matsumoto tiba-tiba mendapat ‘pencerahan’ untuk menelpon saya =P), terjadi pada Yanik Prativi.

Demi menggapai Kinta, aktor yang sedang populer di seluruh dunia, Yanik berusaha mati-matian. Belajar bahasa Jepang, menghitamkan kulitnya yang seputih salju itu karena –konon– Kinta suka dengan cewek berkulit coklat seperti Lietha, sahabatnya. Hingga bingung harus curhat pada siapa tentang perasaannya pada Kinta. Tadinya Yanik ingin bercerita Lietha, sahabat baiknya sekaligus orang yang sudah dianggap adik sendiri oleh Kinta, tapi ia tidak bisa. Masalahnya Lietha sangat membenci para Kintaholic –sebutan bagi para penggemar Kinta, padahal Yanik sendiri adalah Kintaholic sejati!

Setelah membaca semua novel mba’ Donna, saya menemukan ciri khas di dalamnya (telat!), yaitu selalu terdapat list tentang sesuatu hal dan kehidupan keluarga para tokoh harmonis dan menyenangkan. Untuk saya pribadi, hal tersebut sangat menghibur. Rasanya senang membayangkan keluarga-keluarga seharmonis mereka. Membaca list-list tersebut juga suatu kenikmatan tersendiri^^. Dan dalam novel ini, list-list itu melengkapi setiap bab-nya.

Suasana Jepang yang digambarkan juga sangat jelas dan membuat keinginan saya untuk pergi ke Jepang bertambah besar^^. Chemistry antara Kinta dan Yanik juga terbangun dengan baik di sini. Intinya adegan demi adegan mengalir lancar seperti biasanya. Bravo mba’ Donna! *wink*. Sayang ada satu adegan penting yang ‘hanya’ diletakkan dalam list, yaitu adegan.... ups, nanti jadi spoiler... adegan dimana Yanik menangis sekeras mungkin. Padahal saya ingin sekali ‘melihat’ adegan tersebut.

Kintaholic, selain adalah buku kedelapan yang telah terbit, juga merupakan sekuel dari Belanglicious. Walau merupakan sekuel, kedua novel ini dapat dibaca secara terpisah karena tokoh utama dalam kedua novel tersebut berbeda (Belanglicious adalah kisah Lietha, sahabat Yanik). Namun akan lebih baik kalau membacanya berurutan. Lebih mantap!^^

Nah, silahkan membaca Kintaholic.

Hanazakari no Kimitachi e


Cast:
Horikita Maki, Oguri Shun, Ikuta Toma, Kamikawa Takaya, Mizushima Hiro

Director:
Matsuda Hidetomo, Tsuzuki Junichi, Sato Genta

Screenwriter:
Muto Susumuware, Yamaura Masahiro

Original Story:
Nakajo Hisaya


Saya selalu penasaran pada film/drama yang diadaptasi dari manga. Biasanya saya akan mencari DVD/VCD-nya untuk saya nikmati, seperti halnya film yang judulnya lebih sering disingkat menjadi hanakimi ini. Hanakimi bercerita tentang kehidupan di sebuah sekolah berasrama khusus cowok.

Adalah Ashiya Mizuki, cewek yang tinggal di Amerika ini nekat pulang sendirian ke Jepang, menyamar sebagai cowok dan masuk ke Ohsaka Gakuen, sekolah berasrama khusus cowok. Semuanya demi mengejar cowok impiannya, Sano Izumi, seorang atlet lompat tinggi yang berhenti karena cedera di kakinya. Ashiya bertekad membuat Sano kembali menjadi atlet lompat tinggi.

Asrama Ohsaka Gakuen dibagi menjadi tiga sesuai dengan keahlian para siswa. Asrama satu diperuntukkan bagi mereka yang menyenangi martial arts. Asrama dua untuk mereka yang ahli dalam olah raga. Sementara asrama tiga adalah bagi mereka dalam bidang seni. Ashiya sempat diperebutkan oleh asrama satu dan tiga karena tersiar kabar bahwa dirinya jago lari cepat. Tapi tentu saja Ashiya memilih asrama dua tempat Sano berada.

Tapi diri Ashiya yang sebenarnya langsung ketahuan oleh dokter sekolah mereka yang gay, Umeda-sensei yang berbaik hati ikut merahasiakannya. Sejak itu Umeda-sensei menjadi tempat curhat Ashiya, terutama soal Sano^^.

Walau konflik utama adalah pengejaran Ashiya terhadap Sano, episode-episode hanakimi lebih banyak diwarnai oleh kehidupan di asrama mereka yang super kacau dan penuh persaingan terutama dari kepala asrama satu dan tiga^^.

Sebenarnya saya agak kecewa terhadap serial ini. Pertama, karena para pemerannya tidak mirip dengan para karakter di manga (walau mereka cukup bishounen juga =P). Kedua, ada beberapa tokoh yang dihilangkan dan beberapa tokoh baru (tidak ada dalam manga) yang cukup menganggu, seperti para cewek dari sister school mereka, Saint Blossom. Menurut saya, mereka nggak penting banget^^. Ketiga, karena pola yang nyaris selalu diulang tiap episode, yaitu persaingan ketiga asrama dalam memperebutkan hadiah yang dijanjikan kepala sekolah.

Namun serial hanakimi ini juga diwarnai tingkah-tingkah konyol dari para siswanya, mulai dari tingkah Kayashima saat mempraktekkan sixth sense-nya, Senri yang jatuh cinta pada Nanba-senpai, sampai Nakatsu yang menyadari dirinya menyukai Ashiya dan kebingungan sendiri, karena menyangka dirinya gay. Semua adegan komedi nan kocak tersebut mampu menutupi rasa kecewa saya yang sempat muncul.

Kalau kamu belum membaca manga-nya atau tidak terganggu dengan ketidakmiripan yang ada antara manga dan serialnya (seperti saya), dorama Hanakimi ini sangat menghibur dan layak ditonton (dikoleksi juga boleh;p).

Secret

Cast:
Jay Chou, Kwai Lun-Mei, Anthony Wong

Director:
Jay Chou

Story:
Jay Chou




"Follow the notes upon a journey. At first sight marks one's destiny. Once the voyage comes to an end. Return lies within hasty key”
--The Secret Manuscript--

Saya menonton film ini karena penasaran dengan debut Jay Chou sebagai sutradara dan penulis^^. Maka mulailah saya menontonnya...

Cerita berawal dari kedatangan Ye Xiang Lun untuk bersekolah di sekolah musik, tempat ayahnya mengajar. Saat sedang menyusuri gedung tua yang akan dihancurkan setelah kelulusan siswa tahun terakhir, Ye mendengar alunan piano yang dimainkan oleh Lu Xiao Yu.

Lu merahasiakan lagu itu saat Ye menanyakannya. Hal tersebut membuat keduanya semakin dekat dari hari ke hari. Kemisteriusan Lu tidak menghalangi Ye jatuh cinta padanya. Namun saat sebuah kesalahpahaman kecil terjadi, Lu menghilang. Ia kembali pada hari kelulusan dimana Ye berjanji akan memainkan lagu untuknya.

Namun Lu menghilang kembali. Untuk kedua kalinya Ye kehilangan sosok Lu. Ketika itulah keadaan sebenarnya tentang Lu mulai terbuka dan harus Ye terima.

Dan setelah selesai menonton, bertanyalah saya, benarkah ini hasil karya debut dari Jay Chou? ‘cause it’s look so cool! Saya berbicara tentang cinematography-nya di sini^^. Oke, saya memang tidak begitu mengerti tentang cinematography, tapi saya speechless saat melihatnya^^.

Sedangkan untuk akting, Jay Chou masih sama dengan aktingnya dalam film2 sebelumnya, walau lebih berekspresi *piss buat fans berat Jay Chou =P*. Pun pada awal cerita, kedekatan Lu dan Ye agak sedikit dipaksakan. Mungkin karena alurnya yang terasa melompat-lompat (semakin baik saat mendekati pertengahan cerita).

Pada akhirnya, saya akan mengutip ucapan wi2en untuk film ini: SECRET is a movie that's worth to watch!^^

LIFE

Cast:
Kitan
o Kii, Fukuda Saki, Hosoda Yoshihiko, Seki Megumi

Director:

Story:
Keiko Suenobu


Ada apa dengan kekerasan di sekolah? Kenapa hal itu selalu menjadi rahasia umum yang tidak pernah terselesaikan?

Mungkin karena itulah tema-tema kekerasan yang terjadi di sekolah selalu dapat menarik penonton untuk menyaksikan. Seperti dalam dorama yang diadaptasi dari manga berjudul sama ini.

Cerita dimulai ketika Ayumu yang masih SMP berjuang agar dapat diterima di SMA yang sama dengan Shii-chan, sahabatnya yang pintar. Tapi yang diterima di SMA favorite itu ternyata hanya Ayumu seorang. Shii-chan yang kecewa menyalahkan Ayumu dan mencoba bunuh diri.

Ayumu memulai tahun pertamanya di SMA dengan perasaan bersalah. Ia tidak ingin memiliki teman lagi. Tapi Manami, seorang teman sekelasnya mendekati Ayumu dan mengajaknya berteman.

Saat mengira bahwa ia dan Manami dapat menjadi sahabat, sebuah kesalahanpahaman yang melibatkan Katsumi – kekasih Manami, membuat Ayumu dibenci. Sejak saat itu Manami dan kelompoknya melakukan hal-hal buruk pada Ayumu, bahkan membuat seisi sekolah membencinya.

Tapi ada seorang yang tidak terpengaruh oleh Manami, yaitu Hatori. Gadis itu juga mendapat ejekan dari Manami dan kelompoknya. Tapi Hatori gadis yang kuat dan ia sama sekali tidak peduli pada sikap Manami. Terkadang, ia justru menguatkan Ayumu saat kebetulan mereka bertemu. Akhirnya Ayumu dan Hatori mulai berteman. Dan hal itu membuat Ayumu yang sempat ingin bunuh diri menjadi lebih kuat dan sanggup bertahan dari Manami dan kelompoknya.

Tapi apakah hal itu mampu menghentikan kekerasan yang dilakukan Manami? Apa yang dilakukan oleh pihak sekolah saat mereka mengetahuinya?

Dari cerita-cerita bertema bullying yang saya baca atau tonton, mungkin bullying di negara Jepanglah yang paling sadis hingga mampu membuat korbannya ingin bunuh diri. I wonder apakah hal itu juga terjadi dalam kehidupan nyata, karena sangatlah menyedihkan, apalagi jika pihak sekolah hanya menganggapnya sebagai kenakalan anak-anak.

Anyway, sikap hati-hati sangat diperlukan saat menonton dorama ini. Karena sejak episode awal, adegan kekerasan sudah ditunjukan. Salah-salah orang yang lagi stress – yang menonton – malah dapat inspirasi buruk untuk menyelesaikan masalahnya. Gawat, kan! Seperti seseorang yang langsung mencap bahwa dorama ini tidak lain hanya berisi kekerasan^^.

Padahal kalau kita ikuti hingga selesai, ada alasan kenapa anak-anak ini melakukan kekerasan, dan kenapa anak-anak yang menjadi korban hanya bisa diam tanpa melakukan apa pun. Bukan alasan yang dapat diterima sebagai sebab kekerasan itu terjadi, melainkan alasan yang seharusnya dapat dijadikan pelajaran agar hal tersebut tidak terjadi lagi. Kalimat terakhir ini saya tujukan untuk pihak sekolah dan orang tua yang hanya bisa saling menyalahkan saat sesuatu terjadi pada anak mereka.

XX

AR Arisandi

GPU, September 2007

216 hal.

979-22-3204-4






"Aku tak sabar menunggu hari saat kita bisa menghabiskan pagi dengan melihat anak-anak kita tumbuh dan menikmati senja dengan melihat matahari terbenam."
--XX--


Selama bertahun-tahun Liana selalu menerima SMS pernyataan cinta dari seseorang bernama XX. Liana tidak pernah tahu siapa orang itu hingga suatu hari ketika ia dan tiga orang sahabatnya serta suami-suami mereka berkumpul setelah sekian lama.

XX kembali mengirimkan SMS yang hanya diketahui oleh mereka yang datang pada pertemuan itu. Dan itu berarti kecurigaan menyempit pada suami-suami sahabatnya, karena hanya mereka laki-laki yang hadir pada saat itu.

Berpegang pada clue tersebut, mereka berempat mulai menyelidiki siapa sebenarnya XX. Namun hal ini justru memicu perselisihan-perselisihan pada rumah tangga ketiga sahabatnya yang memang terlihat rapuh.

Ketiga sahabatnya ingin terus membantu, tapi mereka tidak tahan pada kecemburuan terhadap suami-suami mereka yang selalu memuji Liana yang memang memiliki kecantikan luar biasa. Semakin bertambah petunjuk yang mereka dapat, semakin sahabat-sahabat Liana takut akan kehilangan suami mereka.

Membaca cerita dalam metro pop ini membuat saya teringat akan serial desperate housewive. Penuh intrik dan teka-teki. Yang menarik, novel ini justru diceritakan melalui sudut pandang salah satu dari sahabat Liana, sang masalah utama.

Buku ini menarik dan sama sekali tidak membosankan. Sepanjang kita menyusuri tiap halamannya, kita akan dibuat menebak-nebak siapa sebenarnya XX. Dan tidak semudah itu, karena semuanya memiliki motif untuk mendekati Liana, sang bunga di antara empat sahabat tersebut.

Saiunkoku Monogatari

Voice cast:
Hikaru Midorikawa, Houko Kuwashima, Tomokazu Seki

Director:
Jun Shishido

Original Creator:
Sai Yukino

Madhouse Studios


Anime ini baru tayang perdana di Animax-Asia kemarin sore dengan judul Color Cloud Palace. Menit pertama kemunculannya langsung mengingatkan saya pada anime Fushigi Yuugi. Tapi ternyata sangat berbeda – selain setting tempatnya, mungkin.^^

Berbeda dengan Fushigi Yuugi yang bertema fantasi, anime ini lebih pada persoalan nyata yang berkisar pada urusan kerajaan saat itu. Tokoh utamanya pun bukanlah gadis cengeng yang dijatuhi keberuntungan menjadi orang paling penting dan dilindungi serta disukai oleh para pria-pria tampan *menyindir=P* melainkan seorang gadis periang dan menjadi orang penting karena kemampuannya, bukan keberuntungan semata.

Adalah Shi Ryuuki, seorang kaisar berusia 19 tahun yang tidak peduli dengan urusan negaranya dengan gunjingan bahwa dirinya gay. Cemas dengan keadaan negara, para pejabat istana mencarikan seorang istri untuk Ryuuki dengan harapan sang istri dapat merubah Ryuuki menjadi kaisar yang bertanggung jawab.

Sebenarnya bukan mau Ryuuki untuk menjadi kaisar. Putra bungsu dari enam bersaudara ini terpaksa menjadi kaisar.
karena empat orang kaka
knya saling membunuh memperebutkan kekuasaan, sedangkan seorang lagi yang sangat menyayangi Ryuuki – putra kedua – justru diusir dari istana karena ibunya mencoba merebut kekuasaan.

Dengan latar belakang keluarga yang cukup terhormat – walau miskin^^ - Kou Shuurei terpilih menjadi istri sang kaisar. Shuurei pergi ke istana ditemani Shi Seiran - pemuda yang diasuh oleh ayah Shuurei dan layaknya saudara bagi gadis itu – yang diangkat menjadi pengawal kaisar.

Saat Ryuuki memperkenalkan dirinya sebagai orang lain, Shuurei langsung tahu bahwa pemuda di depannya ini adalah sang kaisar. Pura-pura tidak tahu, secara perlahan Shuurei mengajak Ryuuki mengenal negaranya sendiri dengan mengajaknya keluar dari istana.

Shuurei menceritakan tentang keadaan rakyat mereka saat berlangsung perang perebutan kekuasaan delapan tahun yang lalu. Ryuuki akhirnya sadar, kemudian memperkenalkan dirinya sekali lagi pada Shuurei sebagai kaisar. Sejak saat itu Ryuuki berusaha menjalankan tugasnya sebagai kaisar ditemani oleh Shuurei.

Namun, Ryuuki tetap bertahan pada gosip dirinya yang seorang gay. Ia punya alasan; Ryuuki ingin menyerahkan tahta pada kakaknya yang diusir dari istana. Ia percaya kakaknya akan kembali.

Putra kedua itu memang kembali. Dialah Seiran, yang kini menjadi pengawal Ryuuki. Seiran sudah membuang masa lalunya sebagai putra mahkota, namun ia tetap menjaga Ryuuki layaknya seorang kakak pada adiknya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka ya? Saya memutuskan untuk mengikuti anime ini, karena suka dengan settingnya dan temanya yang tidak bermuatan fantasi, walaupun mengambil sebuah legenda sebagai basic ceritanya, dan tentu saja karena para bishounen-nya, uhuhuhu xD.

Coffee Prince

Cast:
Gong Yoo, Yoon Eun Hye, Lee Seon Gyeon, Chae Jung Ahn

Director:
Lee Yoon Jung

Screen Play:
Lee Jung Ah


MBC


"I like you. I don't care whether you're a guy or an alien. I'm fed up trying to hide my feelings. Let's give this a try!"

-- Choi Han Kyul--

Story:
Go Eun Chan adalah cewek tomboy yang berperan sebagai kepala keluarga sejak ayahnya meninggal dunia. Ia bekerja keras agar kebutuhan hid
upnya serta ibu dan adik perempuannya terpenuhi.

Satu hari, dalam sebuah kesalahpahaman, Eun Chan bertemu dengan Choi Han Kyul – cowok pewaris perusahaan besar yang tidak ingin melakukan apapun selain bersenang-senang. Pertemuan itu membawa mereka ke pertemuan-pertemuan yang lain. Han Kyul yang sedang putus asa menolak acara-acara perjodohan yang disodorkan keluarganya, menarik Eun Chan untuk membantunya. Han Kyul yang mengira bahwa Eun Chan adalah seorang cowok memintanya untuk menjadi kekasih agar merebak gosip bahwa dirinya adalah seorang gay.

Cerita berlanjut pada Han Kyul yang diserahi tugas mengurus sebuah coffee shop oleh neneknya – sang pemilik perusahaan. Eun Chan turut bekerja di sana dengan tetap merahasiakan gendernya.

Tapi seiring waktu, masalah pun bertambah. Kedekatan Han Kyul dan Eun Chan membuat cowok itu memiliki perasaan pada Eun Chan. Tapi ia justru bingung, karena merasa dirinya berubah menjadi gay dan merasa perlu mendatangi psikiater^^.

Ayu thinks:
Drama seri yang berdasarkan buku karya Lee Sun Mi ini menarik sekali! Awalnya saya menonton seri ini karena Yoon Eun Hye (saya sudah menyukai cewek imut ini sejak dalam princess hours^^), tapi ternyata dia cocok sekali berperan jadi ‘cowok’, walau tetap
imut. Alurnya pun menarik dan tidak membosankan, tertata rapi, dan berimbang antara adegan romantis dan komedinya.

Eun Chan dan Han Kyul memang terlihat aneh sebagai pasangan, tapi saat saya melihat mereka bersama, saya jadi ikut tersenyum sendiri – ternyata tidak seaneh itu, kok! Mereka cukup cocok, dan lucu!

Anyway, kisah cinta yang ada dalam film ini bukan hanya milik Eun Chan dan Han Kyul, tetapi juga milik Choi Han Seong dan Han Yoo Ju. Tidak seperti Eun Chan dan Han Kyul yang manis dan menyegarkan, kisah cinta kakak sepupu Han Kyul ini romantis dan dewasa. Mereka sudah bersama sembilan tahun lamanya, sempat berpisah karena Han Yoo Ju berselingkuh, namun kembali bersama lagi. Kali ini Han Seong lah yang jatuh hati pada Eun Chan yang polos.

Saya jarang ‘menyatakan rasa suka’ pada drama Korea. Coffee Prince adalah yang kedua setelah Full House. Drama ini – seperti rasa cinta antara kedua tokoh utamanya – terasa manis dan menyegarkan!

Rona Hidup Rona

Mia Arsjad

GPU, Juli 2007

320 hal.

979-22-3034-3

"Kalau memang kita harus pisah, bukan karena kita mau, tapi karena kita harus."
--Tama--


Story:
Rona baru saja mendepak tunangannya yang suka berselingkuh. Tapi keputusannya ini memicu kepanikan massal dari orang-orang sekitarnya. Bukan hanya karena semua rencana pernikahan sudah fix, tapi juga karena mereka takut Rona jadi perawan tua karena trauma mengingat umurnya yang sudah 28 tahun.

Rona sama sekali tidak trauma. Ia justru menemukan cinta baru. Dalam diri seseorang yang lebih muda sembilan tahun darinya. Masalahnya bukan karena laki-laki itu masih bau kencur, tapi karena dia adalah orang yang sedang dikejar-kejar oleh adik Rona untuk menjadi kekasihnya.

Tidak boleh ada yang tahu Rona menaruh hati pada daun muda. Tidak boleh ada yang tahu kalau ternyata laki-laki itu juga jatuh cinta pada Rona!

Ayu thinks:
Apa salahnya jatuh cinta pada yang lebih muda? Yah... mungkin salah kalau laki-laki itu gebetan adik sendiri *LOL*. Tapi cinta tidak bisa memilih jatuh pada siapa, seperti yang terjadi pada dua tokoh cerita ini.

Chicklit kedua – setelah Autum in Paris – yang saya baca setelah ‘puasa’ chick/teenlit beberapa waktu lamanya^^. Dan, maaf, karena saya sedang tidak mood ‘bercerita’, saya tidak memberikan komentar apapun selain nilai 8 dari 10 nilai yang tersedia untuk novel ini ;D.

Autumn in Paris

Ilana Tan

GPU, Juli 2007

272 hal.

979-22-3030-0





"Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sesederhana itu."
--Tatsuya--


Story
Ada tiga hal yang disukai Tara Dupont, yaitu, Paris, musim gugur dan Sebastien. Yang terakhir itu, walau perasaan Tara masih bertepuk sebelah tangan, Sebastien selalu hadir untuknya. Tara menyukai hidupnya, karena ia memiliki segalanya.

Suatu hari datanglah Tatsuya Fujiwara. Teman Sebastien berkebangsaan Jepang yang sedang mengurusi pekerjaannya di Paris tersebut justru membenci kota itu dan musim gugur. Namun sejak awal perjumpaan mereka, Tatsuya membangkitkan rasa penasaran pada diri Tara, hingga perlahan ia menyadari perbedaan rasa sukanya terhadap Tatsuya dan Sebastien.

Perjumpaan-perjumpaan mereka dilanjutkan dengan ajakan kencan dari Tatsuya melalui surat pembaca di radio tempat Tara bekerja. Dan diteruskan dengan kencan-kencan berikutnya.

Tapi kedatangan Tatsuya ke Paris tidak hanya sekedar mengurusi pekerjaannya. Ia mencari seseorang yang akan menghubungkan dia dengan masa lalu.

Apa yang akan terjadi bila masa lalu yang sedang Tatsuya kejar terikat benang merah dengan diri Tara. Dan hal tersebut justru menghancurkan harapan dan perasaan mereka berdua, hingga salah satu memutuskan lebih baik mengakhiri hidupnya?


Ayu thinks
Akhir-akhir ini banyak sekali ‘aroma Jepang’ yang terhembus dalam kepala saya (tentu saja di samping manga-manga yang kerap saya beli setiap minggu). Dari dua draft novel bersetting Jepang yang sedang ditulis oleh dua orang teman, tetangga saya yang bercerita bahwa dia pernah mengunjungi museum ghibli (Urgh, iri!), hingga novel yang saya ‘temukan’ di gramedia ini.

Awalnya saya tidak begitu tertarik, secara saya sedang berusaha menyelesaikan buku-buku yang masih menumpuk di rumah^^, tapi saat saya membaca sinopsisnya, ada nama Tatsuya Fujiwara di situ. Satu lagi aroma Jepang. Voila! Akhirnya terbeli juga buku itu.

Dan, ya, novel metropop ini bagus dan mengharukan. Tentu saja bagus, karena buku-buku (serta film-film) yang masuk di duaMataduaTelinga adalah yang saya sukai^^.

Jadi, ada dua hal yang akan saya lakukan setelah membaca novel ini. Mencari novel Summer in Seoul karya Ilana Tan yang lain (yang ternyata sedikit berhubungan dengan tokoh novel ini). Dan menyentuh kembali draft novel (juga bersetting Jepang) yang telah saya tinggalkan berbulan lamanya di dalam folder komputer. Wish me luck!^^

The One I Love [Watashi no Suki na Hito]

CLAMP

Olce Balukh (Terj.)

m&c

Cetakan I, Juli 2007





“Sebelum menikah, kita melakukan hal-hal yang hanya bisa dilakukan sebelum menikah. Setelah menikah, kita akan melakukan hal-hal yang hanya bisa dilakukan setelah menikah.”

--Scene 12, Marriage--

The Story:
Seorang wanita menunggu di sebuah taman. Tidak seperti biasanya, hari ini ia begitu rapi dengan mengenakan kimono berwarna merah. Ada maksudnya kenapa ia melakukan hal tersebut.

Wanita itu baru saja bertengkar dengan kekasihnya. Akhirnya seminggu berlalu tanpa ada kata maaf terucap dari keduanya. Karena itulah ia berpakaian rapi hari ini. Ia ingin menjadi orang yang berbeda. Dengan cara itu ia merasa dapat dengan jujur mengucapkan kata maaf pada kekasihnya.

Cerita tersebut adalah satu dari dua belas kisah tentang cinta yang terangkum dalam tujuh hingga delapan halaman komik ditambah satu halaman esai di belakang setiap cerita. Semua mengisahkan tentang perasaan cinta yang dapat dialami oleh siapa pun juga.

Ayu thinks:
Kali ini CLAMP menyajikan kisah berbeda dari karya-karya mereka sebelumnya yang biasanya bermuatan fantasi. Manga yang satu ini begitu lembut dan nyata. Terinspirasi oleh kisah-kisah yang dialami sang manga-ka.

Kamu akan merasa menemukan dirimu yang sedang jatuh cinta saat membaca kisah-kisah ini. Mungkin tertawa kecil mengingat bahwa kamu pernah berada di posisi yang sama dengan si tokoh tersebut.

Ada satu cerita yang paling saya suka. Kisah yang membahas arti kata ‘lucu’. Sebuah kata yang sering diucapkan dalam setiap kesempatan, namun ternyata memiliki efek yang berbeda tergantung siapa yang mengucapkannya. I love it!

Anyway, dilihat dari style-nya, saya pribadi lebih suka menyebut komik ini sebagai graphic novel.


*Sorry, nggak dapat gambar cover edisi Indonesia^^