Saiunkoku Monogatari

Voice cast:
Hikaru Midorikawa, Houko Kuwashima, Tomokazu Seki

Director:
Jun Shishido

Original Creator:
Sai Yukino

Madhouse Studios


Anime ini baru tayang perdana di Animax-Asia kemarin sore dengan judul Color Cloud Palace. Menit pertama kemunculannya langsung mengingatkan saya pada anime Fushigi Yuugi. Tapi ternyata sangat berbeda – selain setting tempatnya, mungkin.^^

Berbeda dengan Fushigi Yuugi yang bertema fantasi, anime ini lebih pada persoalan nyata yang berkisar pada urusan kerajaan saat itu. Tokoh utamanya pun bukanlah gadis cengeng yang dijatuhi keberuntungan menjadi orang paling penting dan dilindungi serta disukai oleh para pria-pria tampan *menyindir=P* melainkan seorang gadis periang dan menjadi orang penting karena kemampuannya, bukan keberuntungan semata.

Adalah Shi Ryuuki, seorang kaisar berusia 19 tahun yang tidak peduli dengan urusan negaranya dengan gunjingan bahwa dirinya gay. Cemas dengan keadaan negara, para pejabat istana mencarikan seorang istri untuk Ryuuki dengan harapan sang istri dapat merubah Ryuuki menjadi kaisar yang bertanggung jawab.

Sebenarnya bukan mau Ryuuki untuk menjadi kaisar. Putra bungsu dari enam bersaudara ini terpaksa menjadi kaisar.
karena empat orang kaka
knya saling membunuh memperebutkan kekuasaan, sedangkan seorang lagi yang sangat menyayangi Ryuuki – putra kedua – justru diusir dari istana karena ibunya mencoba merebut kekuasaan.

Dengan latar belakang keluarga yang cukup terhormat – walau miskin^^ - Kou Shuurei terpilih menjadi istri sang kaisar. Shuurei pergi ke istana ditemani Shi Seiran - pemuda yang diasuh oleh ayah Shuurei dan layaknya saudara bagi gadis itu – yang diangkat menjadi pengawal kaisar.

Saat Ryuuki memperkenalkan dirinya sebagai orang lain, Shuurei langsung tahu bahwa pemuda di depannya ini adalah sang kaisar. Pura-pura tidak tahu, secara perlahan Shuurei mengajak Ryuuki mengenal negaranya sendiri dengan mengajaknya keluar dari istana.

Shuurei menceritakan tentang keadaan rakyat mereka saat berlangsung perang perebutan kekuasaan delapan tahun yang lalu. Ryuuki akhirnya sadar, kemudian memperkenalkan dirinya sekali lagi pada Shuurei sebagai kaisar. Sejak saat itu Ryuuki berusaha menjalankan tugasnya sebagai kaisar ditemani oleh Shuurei.

Namun, Ryuuki tetap bertahan pada gosip dirinya yang seorang gay. Ia punya alasan; Ryuuki ingin menyerahkan tahta pada kakaknya yang diusir dari istana. Ia percaya kakaknya akan kembali.

Putra kedua itu memang kembali. Dialah Seiran, yang kini menjadi pengawal Ryuuki. Seiran sudah membuang masa lalunya sebagai putra mahkota, namun ia tetap menjaga Ryuuki layaknya seorang kakak pada adiknya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka ya? Saya memutuskan untuk mengikuti anime ini, karena suka dengan settingnya dan temanya yang tidak bermuatan fantasi, walaupun mengambil sebuah legenda sebagai basic ceritanya, dan tentu saja karena para bishounen-nya, uhuhuhu xD.

Coffee Prince

Cast:
Gong Yoo, Yoon Eun Hye, Lee Seon Gyeon, Chae Jung Ahn

Director:
Lee Yoon Jung

Screen Play:
Lee Jung Ah


MBC


"I like you. I don't care whether you're a guy or an alien. I'm fed up trying to hide my feelings. Let's give this a try!"

-- Choi Han Kyul--

Story:
Go Eun Chan adalah cewek tomboy yang berperan sebagai kepala keluarga sejak ayahnya meninggal dunia. Ia bekerja keras agar kebutuhan hid
upnya serta ibu dan adik perempuannya terpenuhi.

Satu hari, dalam sebuah kesalahpahaman, Eun Chan bertemu dengan Choi Han Kyul – cowok pewaris perusahaan besar yang tidak ingin melakukan apapun selain bersenang-senang. Pertemuan itu membawa mereka ke pertemuan-pertemuan yang lain. Han Kyul yang sedang putus asa menolak acara-acara perjodohan yang disodorkan keluarganya, menarik Eun Chan untuk membantunya. Han Kyul yang mengira bahwa Eun Chan adalah seorang cowok memintanya untuk menjadi kekasih agar merebak gosip bahwa dirinya adalah seorang gay.

Cerita berlanjut pada Han Kyul yang diserahi tugas mengurus sebuah coffee shop oleh neneknya – sang pemilik perusahaan. Eun Chan turut bekerja di sana dengan tetap merahasiakan gendernya.

Tapi seiring waktu, masalah pun bertambah. Kedekatan Han Kyul dan Eun Chan membuat cowok itu memiliki perasaan pada Eun Chan. Tapi ia justru bingung, karena merasa dirinya berubah menjadi gay dan merasa perlu mendatangi psikiater^^.

Ayu thinks:
Drama seri yang berdasarkan buku karya Lee Sun Mi ini menarik sekali! Awalnya saya menonton seri ini karena Yoon Eun Hye (saya sudah menyukai cewek imut ini sejak dalam princess hours^^), tapi ternyata dia cocok sekali berperan jadi ‘cowok’, walau tetap
imut. Alurnya pun menarik dan tidak membosankan, tertata rapi, dan berimbang antara adegan romantis dan komedinya.

Eun Chan dan Han Kyul memang terlihat aneh sebagai pasangan, tapi saat saya melihat mereka bersama, saya jadi ikut tersenyum sendiri – ternyata tidak seaneh itu, kok! Mereka cukup cocok, dan lucu!

Anyway, kisah cinta yang ada dalam film ini bukan hanya milik Eun Chan dan Han Kyul, tetapi juga milik Choi Han Seong dan Han Yoo Ju. Tidak seperti Eun Chan dan Han Kyul yang manis dan menyegarkan, kisah cinta kakak sepupu Han Kyul ini romantis dan dewasa. Mereka sudah bersama sembilan tahun lamanya, sempat berpisah karena Han Yoo Ju berselingkuh, namun kembali bersama lagi. Kali ini Han Seong lah yang jatuh hati pada Eun Chan yang polos.

Saya jarang ‘menyatakan rasa suka’ pada drama Korea. Coffee Prince adalah yang kedua setelah Full House. Drama ini – seperti rasa cinta antara kedua tokoh utamanya – terasa manis dan menyegarkan!

Rona Hidup Rona

Mia Arsjad

GPU, Juli 2007

320 hal.

979-22-3034-3

"Kalau memang kita harus pisah, bukan karena kita mau, tapi karena kita harus."
--Tama--


Story:
Rona baru saja mendepak tunangannya yang suka berselingkuh. Tapi keputusannya ini memicu kepanikan massal dari orang-orang sekitarnya. Bukan hanya karena semua rencana pernikahan sudah fix, tapi juga karena mereka takut Rona jadi perawan tua karena trauma mengingat umurnya yang sudah 28 tahun.

Rona sama sekali tidak trauma. Ia justru menemukan cinta baru. Dalam diri seseorang yang lebih muda sembilan tahun darinya. Masalahnya bukan karena laki-laki itu masih bau kencur, tapi karena dia adalah orang yang sedang dikejar-kejar oleh adik Rona untuk menjadi kekasihnya.

Tidak boleh ada yang tahu Rona menaruh hati pada daun muda. Tidak boleh ada yang tahu kalau ternyata laki-laki itu juga jatuh cinta pada Rona!

Ayu thinks:
Apa salahnya jatuh cinta pada yang lebih muda? Yah... mungkin salah kalau laki-laki itu gebetan adik sendiri *LOL*. Tapi cinta tidak bisa memilih jatuh pada siapa, seperti yang terjadi pada dua tokoh cerita ini.

Chicklit kedua – setelah Autum in Paris – yang saya baca setelah ‘puasa’ chick/teenlit beberapa waktu lamanya^^. Dan, maaf, karena saya sedang tidak mood ‘bercerita’, saya tidak memberikan komentar apapun selain nilai 8 dari 10 nilai yang tersedia untuk novel ini ;D.

Autumn in Paris

Ilana Tan

GPU, Juli 2007

272 hal.

979-22-3030-0





"Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sesederhana itu."
--Tatsuya--


Story
Ada tiga hal yang disukai Tara Dupont, yaitu, Paris, musim gugur dan Sebastien. Yang terakhir itu, walau perasaan Tara masih bertepuk sebelah tangan, Sebastien selalu hadir untuknya. Tara menyukai hidupnya, karena ia memiliki segalanya.

Suatu hari datanglah Tatsuya Fujiwara. Teman Sebastien berkebangsaan Jepang yang sedang mengurusi pekerjaannya di Paris tersebut justru membenci kota itu dan musim gugur. Namun sejak awal perjumpaan mereka, Tatsuya membangkitkan rasa penasaran pada diri Tara, hingga perlahan ia menyadari perbedaan rasa sukanya terhadap Tatsuya dan Sebastien.

Perjumpaan-perjumpaan mereka dilanjutkan dengan ajakan kencan dari Tatsuya melalui surat pembaca di radio tempat Tara bekerja. Dan diteruskan dengan kencan-kencan berikutnya.

Tapi kedatangan Tatsuya ke Paris tidak hanya sekedar mengurusi pekerjaannya. Ia mencari seseorang yang akan menghubungkan dia dengan masa lalu.

Apa yang akan terjadi bila masa lalu yang sedang Tatsuya kejar terikat benang merah dengan diri Tara. Dan hal tersebut justru menghancurkan harapan dan perasaan mereka berdua, hingga salah satu memutuskan lebih baik mengakhiri hidupnya?


Ayu thinks
Akhir-akhir ini banyak sekali ‘aroma Jepang’ yang terhembus dalam kepala saya (tentu saja di samping manga-manga yang kerap saya beli setiap minggu). Dari dua draft novel bersetting Jepang yang sedang ditulis oleh dua orang teman, tetangga saya yang bercerita bahwa dia pernah mengunjungi museum ghibli (Urgh, iri!), hingga novel yang saya ‘temukan’ di gramedia ini.

Awalnya saya tidak begitu tertarik, secara saya sedang berusaha menyelesaikan buku-buku yang masih menumpuk di rumah^^, tapi saat saya membaca sinopsisnya, ada nama Tatsuya Fujiwara di situ. Satu lagi aroma Jepang. Voila! Akhirnya terbeli juga buku itu.

Dan, ya, novel metropop ini bagus dan mengharukan. Tentu saja bagus, karena buku-buku (serta film-film) yang masuk di duaMataduaTelinga adalah yang saya sukai^^.

Jadi, ada dua hal yang akan saya lakukan setelah membaca novel ini. Mencari novel Summer in Seoul karya Ilana Tan yang lain (yang ternyata sedikit berhubungan dengan tokoh novel ini). Dan menyentuh kembali draft novel (juga bersetting Jepang) yang telah saya tinggalkan berbulan lamanya di dalam folder komputer. Wish me luck!^^