LIFE

Cast:
Kitan
o Kii, Fukuda Saki, Hosoda Yoshihiko, Seki Megumi

Director:

Story:
Keiko Suenobu


Ada apa dengan kekerasan di sekolah? Kenapa hal itu selalu menjadi rahasia umum yang tidak pernah terselesaikan?

Mungkin karena itulah tema-tema kekerasan yang terjadi di sekolah selalu dapat menarik penonton untuk menyaksikan. Seperti dalam dorama yang diadaptasi dari manga berjudul sama ini.

Cerita dimulai ketika Ayumu yang masih SMP berjuang agar dapat diterima di SMA yang sama dengan Shii-chan, sahabatnya yang pintar. Tapi yang diterima di SMA favorite itu ternyata hanya Ayumu seorang. Shii-chan yang kecewa menyalahkan Ayumu dan mencoba bunuh diri.

Ayumu memulai tahun pertamanya di SMA dengan perasaan bersalah. Ia tidak ingin memiliki teman lagi. Tapi Manami, seorang teman sekelasnya mendekati Ayumu dan mengajaknya berteman.

Saat mengira bahwa ia dan Manami dapat menjadi sahabat, sebuah kesalahanpahaman yang melibatkan Katsumi – kekasih Manami, membuat Ayumu dibenci. Sejak saat itu Manami dan kelompoknya melakukan hal-hal buruk pada Ayumu, bahkan membuat seisi sekolah membencinya.

Tapi ada seorang yang tidak terpengaruh oleh Manami, yaitu Hatori. Gadis itu juga mendapat ejekan dari Manami dan kelompoknya. Tapi Hatori gadis yang kuat dan ia sama sekali tidak peduli pada sikap Manami. Terkadang, ia justru menguatkan Ayumu saat kebetulan mereka bertemu. Akhirnya Ayumu dan Hatori mulai berteman. Dan hal itu membuat Ayumu yang sempat ingin bunuh diri menjadi lebih kuat dan sanggup bertahan dari Manami dan kelompoknya.

Tapi apakah hal itu mampu menghentikan kekerasan yang dilakukan Manami? Apa yang dilakukan oleh pihak sekolah saat mereka mengetahuinya?

Dari cerita-cerita bertema bullying yang saya baca atau tonton, mungkin bullying di negara Jepanglah yang paling sadis hingga mampu membuat korbannya ingin bunuh diri. I wonder apakah hal itu juga terjadi dalam kehidupan nyata, karena sangatlah menyedihkan, apalagi jika pihak sekolah hanya menganggapnya sebagai kenakalan anak-anak.

Anyway, sikap hati-hati sangat diperlukan saat menonton dorama ini. Karena sejak episode awal, adegan kekerasan sudah ditunjukan. Salah-salah orang yang lagi stress – yang menonton – malah dapat inspirasi buruk untuk menyelesaikan masalahnya. Gawat, kan! Seperti seseorang yang langsung mencap bahwa dorama ini tidak lain hanya berisi kekerasan^^.

Padahal kalau kita ikuti hingga selesai, ada alasan kenapa anak-anak ini melakukan kekerasan, dan kenapa anak-anak yang menjadi korban hanya bisa diam tanpa melakukan apa pun. Bukan alasan yang dapat diterima sebagai sebab kekerasan itu terjadi, melainkan alasan yang seharusnya dapat dijadikan pelajaran agar hal tersebut tidak terjadi lagi. Kalimat terakhir ini saya tujukan untuk pihak sekolah dan orang tua yang hanya bisa saling menyalahkan saat sesuatu terjadi pada anak mereka.

0 yang berbagi: