LA MIAN
ESCAEVA, 2007
vi+204 hal.
“Cowok nggak bikin bego, Cil. Cintalah yang bikin kita jadi seperti orang bego. Cinta yang bikin kita nggak tahu harus ngapain. Cinta yang bikin kita gila, bertingkah aneh yang nggak kebayang sebelumnya…”
~Dika~
Lena sama sekali tidak tahu kalau Zaki, teman dekatnya di kantor akan segera menikah. Tahu-tahu saja Lena sudah terdampar di pesta Zaki sebagai among tamu. Selain dikenalkan pada cewek barunya Dika yang selama ini jadi teman curhatnya, Lena juga berkenalan dengan jelmaannya Wang Lee Hom, host MTV Asia. Dia bernama Eric Wang, Chief Representative baru kantor Konsultan IT yang bekerja sama dengan perusahaan tempat Lena bekerja. Tapi Lena langsung sebal sama cowok itu karena sikapnya tidak sopan.
Keesokan harinya, saat Lena sedang berada dalam toko yang khusus menjual CD Asia langganannya, terjadi sebuah insiden. Lena nyungsep, menabrak rak CD. Dan dahinya terbentur lalu berdarah. Hasilnya? Jahitan sepanjang 4 cm diatas alis kirinya. Kejadian ini membuat Lena semakin sebal sama Eric Wang yang ternyata menjadi biang keladinya.
Lena bertemu lagi dengan Eric Wang di kantor, dalam sebuah rapat. Melihat sikap Eric dalam rapat barusan, Lena mengubah penilaiannya terhadap cowok itu. Apalagi saat Eric rela meminjamkan lapotopnya saat milik Lena rusak.
Suatu hari Eric tidak masuk kantor karena sakit. Diam-diam Lena jadi sibuk sendiri mencari nomor telpon Eric. Akhirnya Lena berhasil juga mengirimkan ucapan ‘semoga cepat sembuh’ melalui sms pada Eric. Tapi dengan tololnya, saat tengah malam Eric menelponnya, Lena yang sudah setengah tidur malah marah-marah nggak karuan karena mengira nomor itu dari orang iseng.
Beberapa hari kemudian, Eric sudah masuk kantor kembali. Tapi sepertinya dia memaksakan diri, karena saat Lena bertemu dengannya dalam lift, mukanya masih sangat pucat. Tiba-tiba saja Eric tumbang didepan Lena. Dengan panik Lena langsung meminta bantuan petugas lift dan membawanya kerumah sakit. Untunglah bukan penyakit yang membahayakan, Eric hanya terlalu lelah.
Lena menemukan sebuah bungkusan kado di mejanya suatu pagi. Kado itu dari seseorang berinisial EW. Hadiah itu tidak hanya berhenti satu kali. Keesokan harinya, Lena mendapatkannya lagi. Ia menganggap hadiah-hadiah itu dari Eric Wang karena inisial EW yang selama ini dikenalnya hanyalah miliknya. Lena membalasnya dengan mengirimkan lagu melalui radio dan hadiah-hadiah kekantor Eric dengan samaran secret admirer.
Suatu hari, Dika datang mengatakan suatu hal yang sangat mengejutkan, membuat Lena bingung dan marah. Apalagi saat Lena ketahuan kalau dialah yang mengirim hadiah untuk Eric, tepat didepan Eric sendiri. Malu, Lena langsung kabur dari hadapan mereka berdua. Ia bersembunyi di rumahnya, membiarkan ponselnya meraung terus menerus tanpa diangkatnya.
Ternyata raungan ponselnya itu berasal dari Eric yang ingin memberitahukan kalau ia akan kembali ke Taiwan. Hah! Bagaimana ini? Apakah selesai sampai disini saja? Untunglah Dika datang dan menyadarkan Lena untuk memperjuangkan cintanya.
Maka, disinilah Lena berada sekarang. Di Taiwan. Dijemput oleh sepupu Eric yang dikawal dua bodyguard. Lena berusaha tidak bertanya-tanya untuk apa bodyguard itu sampai saat Lena sedang berbelanja, tiba-tiba seseorang mendekatinya dan langsung membekap mulutnya. Lena tersadar kalau dia sedang terlibat dalam masalah MAFIA. Dan Eric ternyata adalah penerus seorang MAFIA yang disegani di Taiwan.
Hah? Apa yang akan dilakukan Lena mengetahui kenyataan ini? Mungkinkah meneruskan cintanya pada Eric, sementara ayahnya adalah seorang pensiuna polisi? Bukankah MAFIA itu musuh bebuyutan polisi?
Bagus juga, jadi serasa nonton film seri Asia. Melibatkan mafia, pula. Jarang-jarang ada yang menyertakan Wang Lee Hom sebagai jelmaannya sang pangeran. Mungkin karena nggak terlalu umum kali ya? (Atau aku aja yang ketinggalan?) Biasanya bintang Asia yang dipakai sebagai jelmaannya pangeran itu para anggota F4. Gara-gara penasaran, aku sampai cari tahu gimana wajah si Wang Lee Hom itu!
Posted in:
books,
Escaeva,
novel
on
Friday, March 16, 2007
at
at
7:21 AM