Honey & Clover ~ Hachimitsu to Clover~

Cast:

Iseya Yusuke, Sakura Shoo, Aoi Yuu, Seki Megumi, Kase Ryo, Nakamura Shido

Director:
Masahiro Takada

Screenplay:
Masahiko Kawahara, Masahiro Takada


“For the first time, I saw someone fall in love.” ~Mayama~




Story:
Takemoto, seorang mahasiswa seni yang dianggap tak punya sense of fashion oleh para mahasiswi di kampusnya. Hari itu, ada acara minum-minum di rumah dosen mereka – Hanamoto sensei. Para mahasiswa-mahasiswi berkumpul di tempat itu, termasuk juga teman satu asramanya, Mayama – seorang cowok berkacamata jurusan arsitektur. Juga, teman ceweknya, Yamada, yang naksir berat pada Mayama.


Di tempat itulah, mereka bertiga bertemu dengan Hagu. Cewek mungil pemalu yang berbakat melukis ini adalah keponakan Hanamoto-sensei yang akan kuliah di universitas yang sama. Takemoto langsung jatuh cinta saat pertama kalinya melihat Hagu yang sedang asyik melukis di ruangan lantai dua.

Sementara Yamada terus memperjuangkan rasa sukanya pada Mayama, yang sebenarnya sedang jatuh cinta pada atasan di tempatnya bekerja – Harada, Takemoto pun memberanikan dirinya untuk mendekati Hagu.

Kemudian, datanglah Morita. Senior mereka yang belum lulus juga gara-gara terlalu sering ‘menghilang’ ke luar negeri. Saat pertama kali bertemu Hagu, Morita justru saling berebut buku sketsa dengan cewek mungil itu. Tapi, seiring seringnya mereka bertemu, sebuah ‘ikatan’ terjalin antara mereka berdua. Takemoto yang menyadarinya semakin ragu untuk menyatakan perasaannya pada Hagu.

Satu hari, mereka berlima pergi ke pantai. Dan terpaksa menginap semalam, karena mobil yang mereka naiki mogok di tempat. Dan terjadi sesuatu di pantai itu, menyebabkan Hagu kembali murung dan kehilangan gairahnya untuk melukis.

Ayu thinks:
Film ini diadaptasi dari manga berjudul sama yang telah dibuat versi animenya terlebih dahulu. Kebiasaan saya jika menonton film adaptasi dari manga/anime, adalah mencari kemiripan antara keduanya – terutama para karakternya.

Secara keseluruhan, saya menyukai film ini. Kesan yang sama seperti yang rasakan pada anime seriesnya. Perasaan bertepuk sebelah tangan yang dialami para karakter dalam film ini berhasil ‘menyentuh’ saya.

Yang sedikit membuat saya kecewa adalah penggambaran para karakternya. Memang, mereka mirip dengan tampilan pada animenya. Tapi saya menangkap kesan yang berbeda. Seperti yang sudah saya tulis dalam jurnal; untuk kedua karakter cewek (Hagu dan Yamada) sama sekali tidak mengecewakan. Justru karakter cowoknyalah yang membuat saya kecewa^^

Takemoto lebih cute karakter animenya ;p, tapi untungnya saya bisa menangkap kesan yg sama dari dirinya. Morita; lebih berantakan dan sedikit cool, sementara versi anime, sedikit rapi serta gila dan ngocol^^. Well... menurut saya, untuk seorang mahasiswa seni yang ‘hobinya’ menghilang tiba-tiba dan muncul juga tiba-tiba, memang lebih cocok karakter dalam movie. Sementara, Mayama dalam anime berkesan dewasa. Sedangkan dalam versi movie, dia justru tampak seperti kutu buku yang aneh plus seorang stalker^^. Nggak sukaaa!! Mana Mayama versi anime? Saya lebih suka yang itu! Tambahan, karakter Hanamoto-sensei juga kurang mirip.

Tapi saya tetap akan memberikan nilai empat bintang dari lima pada film ini.

0 yang berbagi: