I've Been Married To Hell! [Erai Tokoro ni Totsunaide Shimatta!]
Nakama Yukie, Tanihara Shosuke, Matsuzaka Keiko
Director:
Osamu Katayama
Screenplay:
Noriko Goto
Story:
Kimiko (Nakama Yukie)adalah seorang wanita modern dan mandiri yang bekerja sebagai freelance writer di Tokyo. Ia dan Isojiro (Tanihara Shosuke) baru saja melangsungkan pernikahan mereka. Sesuai kesepakatan, pernikahan mereka hanya dihadiri oleh dua orang teman. Kimiko sendiri pun sempat-sempatnya ketiduran di tengah-tengah upacara pernikahan.
Director:
Osamu Katayama
Screenplay:
Noriko Goto
“I've married to hell!”~Kimiko~
Story:
Kimiko (Nakama Yukie)adalah seorang wanita modern dan mandiri yang bekerja sebagai freelance writer di Tokyo. Ia dan Isojiro (Tanihara Shosuke) baru saja melangsungkan pernikahan mereka. Sesuai kesepakatan, pernikahan mereka hanya dihadiri oleh dua orang teman. Kimiko sendiri pun sempat-sempatnya ketiduran di tengah-tengah upacara pernikahan.
Saat mereka kembali ke apartment mereka, Isojiro memberitahu bahwa mereka harus datang ke rumah Yamamoto – keluarga Isojiro – untuk mengadakan resepsi. Kimiko tak bisa menolaknya karena Isojiro bilang, hanya sebuah resepsi sederhana yang hanya dihadiri oleh keluarga.
Terkejutlah Kimiko setiba di sana. Karena rumah Yamamoto sangat besar, bergaya tradisonil, dan penuh dengan tradisi-tradisi lama. Bahkan, saat datang, mereka berdua disambut secara formil – dimana menurut Isojiro hal itu sama sekali tidak formil.
Kimiko tambah shock begitu melihat Isojiro yang biasanya pemalas berubah 180 derajat, menjadi sopan. Dan dengan penuh semangat, Shimako (Matsuzaka Keiko) – ibu Isojiro – mempersilahkan Kimiko memperlihatkan keahliannya dalam memasak, merangkai bunga, menarikan tarian Jepang, dan semua hal yang menurut Shimako, Kimiko pelajari dari para masternya. Padahal hal tersebut sama sekali tidak benar. Isojiro berbohong agar Kimiko disukai oleh ibunya.
Sementara Kimiko sibuk meluruskan kesalahpahaman, Isojiro hanya terus meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. Padahal, justru sebaliknya yang terjadi.
Ayu thinks:
Saat melihat tema cerita ini, saya sangka, saya akan melihat usaha Kimiko memperjuangkan dirinya untuk beradaptasi dengan tradisi-tradisi yang kolot dan berusaha diterima oleh Shimako –sang ibunda.
Tapi, saya lalu berpikir; ini, kan, drama Jepang. Dan cerita Jepang biasanya selalu hal biasa yang tidak biasa (bingung deh^^). Memang itu yang terjadi dalam film ini. Alih-alih menghadirkan ibu mertua yang strict – sehingga sang tokoh utama harus berusaha meluluhkan hatinya, film ini justru menghadirkan Shimako – seorang ibu yang sangat positive thinking.
Maka dimulailah kelucuan - kelucuan dalam film ini. Kimiko yang berusaha mengelak terus dari tradisi-tradisi lama, Shimako yang terus percaya bahawa Kimiko melaksanakan tradisi dengan senang hati, serta Isojiro yang terlalu polos dan baik, hingga tak bisa menolak semua permintaan – terutama semua ucapan Shimako.
Mungkin setelah beberapa episode, penonton akan sedikit merasa bosan. Karena pengulangan pola yang sama, yaitu, Kimiko yang terpaksa kembali lagi ke rumah Yamamoto untuk sebuah acara yang tak bisa ia tolak. Namun, komedi yang ada seolah menutupi semuanya.
Kimiko yang seorang super lady (ia dapat melakukan segalanya, sendirian), Isojiro yang terlalu polos (atau bodoh?^^), serta Shimako yang kadar pikiran positifnya di atas normal^^. Sebuah perpaduan yang menarik, kan?
*Sumber gambar: Erai Tokoro ni Totsuide Shimatta! Official Site
Posted in: TV series on Wednesday, July 11, 2007 at at 10:36 AM
nyaaa... ayu, aku jadi ingin nonton film ini ^^ bisa didapat di mana kah> atau aku harus pesan ke doramalover?
hola win^^. dorama ini emang lucu bgt! harus nonton, win^^, kalo bajakan aku nggak tahu, original sudah tentu nggak ada :( jadi, pesen aja di doramalover^^