Passager
Trilogi Merlin Kecil ~buku pertama~
Jane Yolen
Rita Agustina (Terj.)
Little Serambi, Maret 2007
127 hal.
"Dia bisa tertawa saat melihat tingkah binatang-binatang muda yang konyol, tetapi dia tidak bisa berkelakar.
Dia mampu menirukan kicauan burung, tetapi dia tidak bisa bernyanyi.
Dia menyukai air hujan yang menetes di rambutnya dan membasahi pipinya, tetapi dia tidak menangis. Binatang tidak menangis."
Diawali sebuah percakapan antara dua orang yang meninggalkan seorang anak kecil di dalam hutan, kisah ini bertutur mengenai sang anak tersebut.
Tahun-tahun berlalu. Anak itu sudah terbiasa dengan tempat tinggalnya – hutan. Bahkan ia sudah melupakan bahasa manusia karena tidak pernah berinteraksi dengan sesamanya. Kini anak itu hanya mengenal bahasa binatang; lolongan anjing atau siulan burung.
Anak itu hapal betul seluk beluk hutan tersebut. Bahkan ia menandai wilayahnya seperti yang selalu dilakukan oleh gerombolan anjing yang selalu mencoba menyerangnya itu.
Tapi ia merindukan kehidupan sebelumnya. Walau sudah terlupa dari pikirannya, namun rasa-rasa itu terus menyentuhnya melalui mimpi-mimpi setiap malam.
Suatu hari seorang pria datang ke hutan. Anak itu memperhatikannya yang sedang mencoba memanggil burung elang yang bertengger di atas pohon. Dengan sabar ia memperhatikan pria itu. Rasa penasaran yang berlanjut membuatnya mengikuti pria itu hingga ke luar hutan, tanpa sadar bahwa pria itu tahu dan lalu menangkapnya.
Kemudian pria itu mencoba menjinakkan anak itu seperti yang biasa ia lakukan pada elang-elang buruannya.
Begitu banyak versi yang menceritakan kehidupan Merlin, seorang penyihir legendaris pada zaman raja Arthur. Jane Yollen mencoba membuat sebuah jalinan baru dengan menggabungkan potongan-potongan cerita-cerita kuno tersebut dengan memasukan unsur sejarah di dalamnya.
Passager adalah bagian pertama dari kisah trilogi merlin kecil.
Posted in: books, novel, Serambi on Tuesday, May 22, 2007 at at 5:39 PM
aku kok belum tamat2 juga buku ini ya. rasanya rada membosankan bagiku. ketilep ama artemis fowl 4 & 5 yang baru selesai kubaca.
hehehe...bukunya kan tipis,mbak...
emang sih pertama2 alurnya rada membosankan, tapi kalo diterusin makin seru kok (terutama 2 buku selanjutnya).
^_^