..Dan Hujan pun Berhenti.......
"Begitulah, seorang yang pernah pergi. begitulah, ketika ia kembali"
~Leostrada~
Apa yang kamu lakukan saat dunia menolakmu? saat keberadaanmu hanyalah seonggok sampah? Apa kamu akan melakukan hal yang sama seperti Leostrada?
Leostrada Miyazao, seharusnya hanyalah anak SMU biasa. Tapi kedua orang tuanya yang selalu berkelahi itu menganggapnya sampah. Maka Leo pergi meninggalkan kemewahan keluarganya. Yang membuatnya bertahan hanya Cashey dan Kazi – kakak dan adiknya, serta Iris. Iris yang tidak takut padanya. Iris yang riang. Iris yang selalu menyemangati hidupnya. Iris yang mencampakannya kemudian mati.
Sejak Iris mati, hidup Leo tak sama lagi. Sosok Iris yang terus hadir membuat dirinya disangka gila. Maka ia membuktikan kalau dirinya tidak gila, kalau dirinya bahagia. Dan Leo pun mengisi hidupnya dengan tawa. Dia terus tertawa. Tawa yang menyimpan luka dan kebencian pada dunia di baliknya.
Satu hari, Leo yang terhuyung seusai dikeroyok orang bertemu seorang gadis di bawah pohon. Ia menggantungkan teru teru bozu didahannya. Teru teru bozu adalah boneka penangkal hujan. Leo yang lama tinggal di Jepang tahu pasti akan hal itu. Tapi di Indonesia, bukanlah hal yang biasa dilakukan orang. Tidak lazim. Membuat Leo penasaran dan bertanya.
"Hei! Kenapa menggantungkan itu?"
"Biar hujan nggak turun."
"Memangnya kenapa kalau turun?"
"Aku akan keburu mati sebelum aku bunuh diri."
"Kamu mau bunuh diri?"
"Ya, asal nggak hujan."
"..."
Gadis yang ingin bunuh diri dan membenci hujan. Seperti dirinya. Leo berusaha mengabaikannya. Bukan saatnya ia peduli pada seseorang. Tapi hujan mengingatkannya pada gadis itu dan ia bertemu kembali dengannya, saat gadis itu – Spiza namanya – sedang mencoba bunuh diri di kamar mandi sekolah, menyayat pergelangan tangannya.
Dalam diri Spiza yang marah karena dirinya diselamatkan dari percobaan bunuh diri, Leo menemukan Iris. Iris yang kembali padanya. Leo ingin bermain-main dengan Iris pada sosok Spiza, maka ia mendekatinya. Tanpa tahu bahwa kedekatan mereka berdua adalah titik balik dari segalanya. Menguak masa lalu Leo dan juga Spiza. Dan masa lalu Iris yang selama ini selalu bermain dalam mimpi-mimpinya.
Mengubah segalanya.
***
Novel ini gelap – bukan karena sampulnya yang berwarna hitam, ya ^__^. Dan karena aku selalu suka pada novel gelap, aku langsung tertarik begitu melihat promosinya di milis2 yang kuikuti. Si penulis mampu mengeluarkan sisi Leo yang terdalam dan gelap. Membuatku jatuh kasihan sekaligus mengernyit heran, kenapa Leo memilih hidup seperti itu? Ketidak bahagiaan? Karena seperti salah seorang penulis favoritku bilang, bahagia itu adalah sebuah pilihan.
Eeeny, meeny, miny, moe….
Kamu bisa memilih untuk bahagia. Atau tidak bahagia. Semua ada dalam tanganmu.
Ah Leo, Leoku yang baik …. ^___^
Posted in: books, grasindo, novel on Sunday, April 01, 2007 at at 8:28 AM